Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Dunia III Pecah Dalam 12 Bulan, Ini Alasannya

image-gnews
Ilustrasi ledakan bom nuklir. news.com.au
Ilustrasi ledakan bom nuklir. news.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pakar pertahanan memperkirakan Perang Dunia III akan pecah dalam kurun waktu 12 bulan ini. Perkiraan ini muncul dipicu sikap Korea Utara  untuk tegas menolak menghentikan program senjata nuklirnya. Bahkan Pyongyang melakukan serentetan uji coba rudal balistik dan nuklirnya seraya mengancam untuk menghancurkan Amerika Serikat.

Ancaman Korea Utara dibalas Presiden Donald Trump dengan sumpah  akan membalas ancaman serangan pemimpin Korea Uatara, Kim Jong-un.

Malcolm Davis, seorang analis senior dari Australian Strategic Policy Institute, meramalkan Perang Dunia III terjadi dalam setahun ini. Ia pun menyebut Cina sebagai satu dari tiga pilihan solusi untuk mencegah Perang Dunia III pecah. 

Baca: Gemar Luncurkan Rudal, Korea Utara Bakal Picu Perang Dunia III?

"Saya pikir solusi ideal adalah membujuk Cina agar menekan Kim Jong-un dan rezimnya. Pilihan kedua adalah memindahkan alat tempur termasuk senjata nuklir ke Semenanjung Korea untuk menjelaskan kepada Kim Jong-un bahwa jika dia menggunakan senjata nuklir maka dia membayarnya dengan harga tertinggi," kata Davis seperti dikutip dari Express.co.uk, 3 November 2017.

"Pilihan ketiga adalah, sayangnya, perang, dan kita harus bersiap menghadapi kemungkinan itu dalam 12 bulan ke depan," kata Davis.

Davis mengatakan tidak yakin solusi diplomatik dapat menghentikan pengembangan nuklir Korea Utara dan menyarankan Barat mungkin harus bergantung pada setidaknya satu dari tiga saran solusinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ingin Selamat dari Perang Dunia III? Pindahlah ke Negara Ini
Hari ini, 4 November 2017 Donald Trump meninggalkan Amerika Serikat untuk melakukan kunjungan ke Asia selama 12 hari. Dalam kunjungannya itu Trump membawa pesan kepada 5 negara Asia yang dikunjunginya untuk  meningkatkan dukungan internasional  untuk mencerabut sumber daya Korea Utara untuk memaksanya mengakhiri program senjata nuklirnya.

Cina mungkin akan menjadi negara yang paling penting bagi Trump di Asia. Trump akan meminta Presiden Xi Jinping untuk berbuat lebih banyak untuk mengendalikan Korea Utara.  Trump selama ini berpendapat Cina memperlakukan Korea Utara sebagai aset strategis dan enggan memotong sumber daya ke Pyongyang karena takut memicu gelombang pengungsi, seperti dikutip dari The Star.

Baca: Hadapi Perang Dunia III, Cina Dirikan Ini di Dekat Korea Utara9

Ahli lain, Lassina Zerbo, mengemukakan bahwa peluang Perang Dunia III pecah lebih mungkin daripada beberapa tahun lalu bahkan saat Perang Dingin.

Zerbo, Sekretaris eksekutif untuk Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), mengatakan ketegangan yang terjadi saat ini sangat beresiko memicu Perang Dunia III pecah. Ia membandingkan ketegangan saat ini yang jauh lebih mengkhawatirkan ketimbang di masa Perang Dingin.  

"Saya pikir resikonya lebih besar daripada ketika saya bergabung dengan organisasi 13 tahun yang lalu. Sejak Perang Dingin, kita tidak pernah berada dalam situasi di mana keadaan begitu tegang dan kemudian tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.