Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Diduga Bakal Uji Coba Bom Nuklir Paling Mematikan

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ledakan bom hidrogen milik Uni Soviet. atomicarchive.com
Ledakan bom hidrogen milik Uni Soviet. atomicarchive.com
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, diyakini akan meluncurkan bom atom ke atmosfer di atas Samudra Pasifik setelah bencana mematikan runtuhnya terowongan nuklir terjadi di lokasi peluncuran nuklir negara itu baru-baru ini.

Menurut para ahli nuklir, uji coba terbaru ini bisa menjadi bencana kemanusiaan terbesar sepanjang masa. Ini akan menyatukan negara-negara dunia untuk melawan Korea Utara.

Baca: Kim Jong Un Perintahkan Semua Warga Korea Utara Keluar dari Cina

Seperti dilansir The Sun pada 31 Oktober 2017, pakar nuklir mengatakan Kim Jong-un mungkin ingin meledakkan bom hidrogen setelah 200 orang tewas dan setidaknya seratus lain terjebak di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri di sisi Gunung Mantap pada 10 Oktober 2017.

Baca: Pertama Kali 3 Kapal Induk Amerika Berkumpul Dekat Korea Utara

Peta Fasilitas Nuklir Korea Utara dan pangkalan angkatan udara dan angkatan laut AS. Telegraph.co.uk

Kecelakaan ini diyakini disebabkan oleh uji coba nuklir keenam Kim Jong-un, yang menurut beberapa pejabat dianggap sebagai bom hidrogen. Pakar juga mengatakan bencana itu menimbulkan kekhawatiran akan kebocoran radioaktif besar yang bisa memicu bencana seperti di Chernobyl atau Fukushima.

Ahli nuklir lantas mengindikasikan pemimpin komunis itu sedang berada di ambang peluncuran rudal Juche Bird yang mematikan karena memiliki daya ledak untuk membunuh sebagian besar kehidupan di zona uji cobanya. Ledakan bom hidrogen ini juga bisa menyebabkan kerusakan lingkungan yang luar biasa di negara-negara terdekat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peluncuran bom hidrogen ini akan menjadi uji coba nuklir atmosfer pertama dalam hampir 40 tahun terakhir.

"Jika bom seperti itu menyerang Pasifik, partikel radioaktif akan melayang melalui udara dan air, dan angin bisa membawa partikel mematikan itu lebih dari ratusan mil," ujar pakar senjata nuklir, Joshua Pollack.

Pollack menuturkan, jika terjadi uji coba rudal yang gagal, hulu ledak nuklir bisa jatuh ke Jepang.

Pollack, yang merupakan seorang ahli dari Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, juga mengatakan uji coba itu akan dilihat sebagai tindakan provokatif yang luar biasa. Ini dapat menciptakan kesatuan baru di antara kekuatan besar melawan Korea Utara dan mengilhami dorongan untuk menghidupkan kembali militer ofensif Jepang.

Saat diledakkan, bom hidrogen milik Korea Utara itu bisa memancarkan lampu kilat yang menyilaukan serta menghasilkan awan jamur raksasa.

THE SUN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.