TEMPO.CO, Jakarta - Prajurit sukarelawan etnis Chechen yang dituding merancang pembunuhan Presiden Rusia, Vladimir Putin terluka parah saat mobilnya melintas di rel kereta dekat Kiev, Ukraina.
Adam Osmayev, nama prajurit itu, kehilangan istrinya, Amina Okuyeva yang tewas saat mobil yang mereka tumpangi ditembaki saat melintas di atas rel kereta pada hari Senin, 30 Oktober 2017.
Baca: Putin Setuju Warga Asing di Militer Rusia Ikut Perangi Teroris
"Adam Osmyave terluka namun dia akan bertahan hidup. Saya baru saja berbicara dengannya melalui telepon," kata Anton Gerashchenko, penasehat Kementerian Dalam Negeri Ukraina di halaman akun Facebooknya seperti dikutip dari Guardian.
Mengutip News.sky.com, Gerashchenko menuding pelaku penembakan Osmayev dan Okuyeva dikirim oleh intelijen Rusia.
Osmayev dituding aparat Rusia merancang pembunuhan Putin tahun 2012. Dia dijebloskan ke penjara di Ukraina selama 2 tahun atas tuduhan itu.Namun dia tidak pernah diekstradisi ke Rusia. Menurut News.Sky.com, Pengadilan HAM Eropa memutuskan untuk menunda ekstradisi Osmayev.
Upaya pembunuhan Osmayev sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya, terjadi pada 1 Juni lalu dan Osmayev selamat. Pembunuhnya ditembak mati oleh istrinya, Okuyeva.
Baca: Putin Ulang Tahun ke 65, Begini Jalan Hidup Eks Intelijen KGB
Pembunuh Osmayev mengaku sebagai jurnalis untuk surat kabar Prancis, LeMonde. Belakangan diketahui pria itu etnis Chechen kelahiran Rusia.
Pasangan suami istri ini menjadi tentara sukarelawan bersama pasukan Ukraina untuk melawan pemberontak yang didukung Rusia di wilayah timur Ukraina.
Peristiwa yang dialami Osmayev hanya kurang dari sepekan setelah Ukraina membuka bukti teror bom yang melukai seorang anggota parlemen Ukraina di Kiev, Igor Mosiychuk.
Mosiychuk saat itu baru saja selesai keluar dari stasiun televisi dalam program wawancara pada hari Rabu, 25 Oktober 2017. Mendadak bom meledak di dekat sepeda motor yang parkir di jalan. Pengawal Igor meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dan seorang yang melintas tewas di tempat.
Sebelumnya, jurnalis Pavlo Sheremet tewas dihantam bom pada Juli 2016. Media tempat Sheremet bekerja, Urainska Pravda mengecam peristiwa itu sebagai aksi politik Rusia dan Ukraina.
Baca: Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
Sebulan sebelum jurnalis itu meninggal, seorang kolonel yang bekerja di bagian intelijen di Kementerian Pertahanan Ukraina tewas saat bom meledak dari dalam mobilnya di Kiev.
Dan pada Maret lalu, mantan anggota parlemen Rusia Denis Voronenkov, pengkritik Kremlin dan kemudian pindah ke Kiev, tewas ditembak pada siang hari di Kiev, ibukota Ukraina.
Rusia dituding terlibat dalam semua kasus kekerasan yang mematikan di Ukraina. Ironisnya, tidak satu kasuspun rampung untuk mengungkap pelakunya. Adapun Rusia membantah keterlibatannya pada semua kasus itu termasuk Osmayev yang dituding akan melenyapkan Putin.