Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diplomat: Diplomasi AS--Korea Utara Terancam Gagal

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Seorang pejalan kaki melihat sebuah televisi yang menampilkan sosok Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un di Seoul, Korea Selatan, 10 Agustus 2017. AP Photo
Seorang pejalan kaki melihat sebuah televisi yang menampilkan sosok Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un di Seoul, Korea Selatan, 10 Agustus 2017. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Washington -- Upaya diplomasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara terancam gagal. Ini karena Pyongyang menutup pintu komunikasi sebagai respon dari serangan verbal terbuka Presiden AS, Donald Trump, kepada negara itu.

Seorang diplomat top AS untuk urusan Korea Utara, Joseph Yun, dikabarkan telah mencoba mengingatkan Capitol Hill soal gagalnya upaya diplomasi ini dalam sejumlah pertemuan dengan para anggota Kongres AS (setingkat DPR).

Baca: Amerika Kirim Jet Siluman Terbaru Hadapi Nuklir Korea Utara

"Ini terutama bukan karena Korea Utara menutup diri, tapi karena pesan dari pemerintah AS adalah 'menyerah tanpa perlawanan atau menyerah dengan perlawanan'," kata seorang pejabat AS kepada NBC News.

Baca:Pesawat Pengebom Amerika B-52 Siaga 24 Jam Hadapi Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) memandu peluncuran beberapa roket di bawah Unit KPA 851, dalam foto yang dirilis KCNA pada 24 April 2014. REUTERS

Yun dikabarkan meminta bantuan dari para anggota legislator untuk membujuk pemerintahan Trump agar mengedepankan diplomasi dibandingkan retorika panas, yang justru terlihat mendorong kedua negara berkekuatan nuklir ini menuju konflik terbuka.

"Peringatan dari Yun dan para pejabat Kongres ini muncul menjelang kunjungan pertama Trump ke Asia pada bulan depan. Pada saat yang sama, ketegangan kedua negara justru semakin memuncak," tulis NBC News, Rabu, 25 Oktober 2017, waktu setempat.

Para pejabat pemerintah merasa khawatir kurangnya upaya diplomasi AS dengan Korea Utara bakal meningkatkan resiko konflik militer terbuka antarkedua negara di Semenanjung Korea.
Para pejabat ini juga merujuk kepada peringatan dari Senator Bob Corker, yang mengetuai Komite Hubungan Luar Negeri, bahwa pernyataan Presiden Trump justru melemahkan upaya diplomatik yang sedang dibangun.

Rex Tillerson. REUTERS/Kevin Lamarque

Seorang pembantu dari anggota Kongres yang telah berbicara dengan Yun mengatakan diplomat ini sedang mencari terobosan untuk memulai upaya diplomasi dengan Korea Utara. Ini bisa dilakukan dengan mengirim utusan khusus atau mengirim Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NBC mengaku belum bisa menghubungi Yun soal kemungkinan gagalnya upaya diplomasi ini. Sedangkan juru bicara Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri, Justin Higgins, mengatakan kepada NBC News,"Kami tidak bisa mengomentari tuduhan dari sumber anonim," kata dia.

Namun Justin mengatakan Yun telah menjalankan kebijakan Trump terkait Korea Utara sejak 20 Januari 2017. Ini termasuk upaya untuk mengeluarkan mahasiswa AS, Otto Warmbier, dari Korea Utara setelah setahun ditahan di sana. Otto meninggal beberapa pekan setelah sampai di AS karena mengalami sakit yang dideritanya selama ditahan di Korea Utara.

Menurut sumber NBC News, Yun, yang menjabat sebagai Wakil Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Korea dan Jepang, telah mengatakan kepada sejumlah anggota Kongres bahwa Gedung Putih telah merusak upaya diplomasi dengan Korea Utara.

Perang pernyataan Donald Trump dan Kim Jong Un meningkat drastis setelah Trump mengancam akan menghancurkan Korea Utara pada pidato perdananya pada pembukaan Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York pada 20 September 2017.

Trump juga secara terbuka menjuluki Jong Un sebagai Manusia Roket dan menganggapnya sedang melakukan bunuh diri dengan mengembangkan nuklir.

Sebaliknya, Jong Un mencap Trump sebagai orang tua sakit jiwa dan mengancam Korea Utara akan menghancurkan AS dengan kekuatan api.

Belakangan ini, pemimpin Korea Utara dan AS mulai meredam pernyataan kontroversialnya terhadap satu sama lain.

NBC NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

2 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

4 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

4 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

4 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

14 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.


DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.


FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore