TEMPO.CO, Jakarta - Rusia tengah bersiap untuk menguji coba peluncuran rudal balistik antarbenua bertenaga nuklirnya (ICBM) baru seberat 100 ton. Rudal ini diklaim mampu menembus perisai pertahanan Amerika Serikat.
Sempat tertunda beberapa kali, uji coba peluncuran rudal terbaru Rusia, RS-28, akan dilakukan di Cosmodrome Plesetsk, di barat laut Rusia, sebelum akhir tahun ini.
Baca: Amerika Murka Turki Beli Rudal ke Rusia
Seperti yang dilansir Indepedent pada 24 Oktober 2017, uji coba telah ditunda karena peluncuran dan proyektil itu sendiri belum siap, menurut situs Sputnik.
RS-28 Sarmat diklaim dapat menghancurkan area seluas negara bagian Texas, Amerika Serikat. Rudal ini dirancang untuk menghindari pertahanan rudal dengan beberapa hulu ledak hipersonik yang dikenal sebagai MIRVs.
Berbicara mengenai kemampuannya, situs-situs Rusia mengklaim rudal itu mampu menjangkau jarak sejauh 11.000 kilometer dengan kemampuan memuat hingga 15 hulu ledak untuk menghancurkan setiap sistem pertahanan rudal musuh.
Baca: Ini Senjata Rahasia Militer AS Melawan Rudal Rusia dan Cina
Rusia juga merencanakan RS-28 untuk aktif digunakan di militer pada awal dekade berikutnya sebagai bagian dari modernisasi nuklir yang sedang berlangsung.
Laporan tentang rencana uji coba rudal Rusia muncul setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyerukan "rehabilitasi total" pasokan nuklir Amerika. Presiden Rusia, Vladimir Putin kemudian menegaskan akan mengembangkan senjata nuklirnya jika Amerika benar melakuannya.
INDEPENDENT|SPUTNIK