TEMPO.CO, Jenewa - Pemerintah Turki telah menyatakan akan menyumbangkan dana sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 677 miliar untuk mengatasi krisis kemanusiaan Rohingya.
Pernyataan itu disampaikan Duta Besar Turki untuk Perserikatan Bangsa Bangsa di Jenewa, Naci Koru, dalam sebuah konferensi donor internasional untuk Muslim Rohingya. Mereka mengungsi dari tempat tinggalnya di negara bagian Rakhine akibat serangan militer Myanmar dan milisi garis keras Budha.
Baca: Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya
Pada Senin, 23 oktober 2017, Koru mengatakan kepada peserta konferensi sejumlah bantuan yang akan digelar. Pemerintah Turki, misalnya, akan membangun unit penampungan jangka menengah untuk 100.000 orang di atas lahan seluas tiga juta meter persegi.
Baca: Bangladesh Buka Pintu, Turki Janji Bayar Biaya Menampung
Turki juga akan menyediakan dua rumah sakit lapangan, sepuluh pusat kesehatan dan layanan keluarga, menyediakan air minum dan sanitasi, dan bantuan makanan segar ke pemerintah kota.
Ratu Yordania, Rania menyapa anak Muslim Rohingya yang mengungsi dari Myanmar ke Bangladesh, dalam kunjungannya di kamp pengungsi di Bangladesh, 23 Oktober 2017. AP Photo
"Bersama dengan proyek dan pengiriman yang direncanakan, jumlah bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Turki akan melebihi $ 50 juta," Koru menambahkan, seperti yang dilansir Anadolu Agency pada 24 Oktober 2017.
Penanganan krisis Rohingya memerlukan tindakan segera dan terkoordinasi. Koru mengatakan:"Dari pihak kami, kami berkomitmen untuk terus mendukung Muslim Rohingya dalam koordinasi yang erat dengan pihak berwenang di Bangladesh."
Juga pada Senin, Mehmet Gulluoglu, kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), mengungkapkan Bulan Sabit Merah Turki telah mengumpulkan lebih dari US$5,4 juta.
AFAD sendiri telah mengumpulkan US$ 16,2 juta sejak tahun 2012. Kelompok bantuan Turki lainnya, seperti IHH, the Humanitarian Relief Foundation, juga telah aktif membantu pengungsi Rohingya.
Ratu Yordania, Rania melihat kemampuan anak Muslim Rohingya yang mengungsi dari Myanmar ke Bangladesh, dalam kunjungannya di kamp pengungsi di Bangladesh, 23 Oktober 2017. AP Photo
Sementara itu, tuan rumah, Uni Eropa, menjanjikan tambahan US$ 35 juta atau sekitar Rp475 miliar.
PBB mengatakan dibutuhkan US$ 434 juta atau sekitar Rp5,9 triliun untuk para Rohingya dari September 2017 sampai Februari 2018.
Sejauh ini, termasuk dengan sesi konferensi donor pada Senin, US$ 340 juta telah dijanjikan oleh pelbagai pihak.
Sekitar 600 ribu jiwa etnis Rohingya kini telah menyelamatkan diri dari tindak kekerasan militer Myanmar dan milisi garis keras Budha di negara Rakhine, Myanmar. Para pengungsi menyelamatkan diri ke perbatasan Bangladesh.
ANADOLU AGENCY