TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang memulai latihan penembakan peluru kendali dalam persiapan menghadapi setiap ancaman rudal atau nuklir dari Korea Utara. Latihan selama dua hari itu dimulai pada Selasa, 24 Oktober 2017.
Baca: Rudal Korea Utara Diklaim Bisa Serang Kapal Induk AS
"Latihan terakhir ditujukan untuk menjaga kesiapan melawan provokasi angkatan laut Korea Utara dan meningkatkan kemampuan untuk melakukan operasi gabungan," kata seorang jurubicara angkatan laut Korea Selatan.
Seperti dilansir The Star pada 24 Oktober 2017, militer Korea Selatan mengatakan latihan itu diadakan di perairan lepas pantai Korea Selatan dan Jepang. Lepas pantai yang merupakan sisi selatan perbatasan de facto yang dikenal sebagai Garis Batas Utara.
Pasukan dari militer ketiga negara sekutu itu kini bersiap menghadapi peluncuran rudal balistik Korea Utara yang telah melakukan tes dalam beberapa bulan terakhir.
Baca:Terkena Sanksi Ekonomi, Pembelot: Korea Utara Segera Bangkrut
Uji coba penembakan rudal ini bertujuan untuk mendeteksi dan melacak rudal melalui sistem tempur Aegis di kapal. Latihan ini merupakan bagian dari sebuah kesepakatan yang dibuat dalam rapat konsultasi keamanan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat pada tahun lalu.
Latihan diadakan sehari setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan dirinnya akan lebih tegas lagi terhadap Korea Utara.
Latihan gabungan ini juga digelar sebagai persiapan menyambut kunjungan presiden Donald Trump ke Korea Selatan, Jepang dan Cina. Trump akan mendesak Presiden Xi Jinping agar berkomitmen untuk menekan Korea Utara.
WION NEWS|REUTERS|THE STAR