TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penembakan di Maryland, Amerika Serikat, Radee Labeeb Prince, berhasil ditangkap polisi setempat pada Rabu, 18 Oktober 2017, waktu setempat.
Pelaku menembak 6 orang korban, 3 di antaranya tewas dan 3 lainnya mengalami luka-luka.
Baca: Penembak Dubes Rusia Tewas Ditembak Aparat Turki
Menurut Kepala Kepolisian Wilmingtong, Robert Tracy, Prince menembak keenam korban pada pukul 11.00 waktu setempat. Setelah kejadian itu polisi mencurigai sebuah mobil SUV GMC Acadia keluaran 2008 yang diduga dikendarai Prince dalam aksi penembakan. Polisi mendapat informasi dari seorang saksi.
Baca: Teror di Las Vegas, Wanita Tua Teman Penembak Ditangkap
"Ada seorang warga yang melihatnya menuju ke Glasgow High School dan melaporkannya kepada kami," kata Robert Tracy kepada CNN.
Setelah laporan itu, polisi menugaskan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak untuk mengejar pelaku. Hanya berselang 12 jam kemudian Prince berhasil ditangkap tidak jauh dari lokasi yang dilaporkan oleh saksi.
"Ini menjadi kesimpulan dan penutup dalam perburuan singkat," kata Robert Tracy.
Dilansir CNN, polisi yang bertugas menangkap Prince menemukannya sedang berjalan sambil mengisap rokok. Tak jauh dari lokasi ini, polisi juga menemukan sebuah pistol dengan kaliber 380. Senjata itu sangat cocok dengan selonsong peluru, yang ditemukan di lokasi kejadian.
Menurut Robert Tracy, kejahatan ini sengaja direncanakan dan bukan tindak kekerasan acak. "Ini ditargetkan, pelaku ini tahu orang yang ingin ditembaknya," kata Tracy ihwal penembakan yang dilakukan Prince. Dalam riwayat kepolisian, Prince tercatat telah melakukan banyak kasus kejahatan, di antaranya dia pernah 42 kali ditangkap dengan kasus kejahatan yang beragam, yang sebagian besar dihukum masa percobaan.
MUHAMMAD IRFAN AL AMIN