Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kritik Trump, Hillary: Perang Korea Utara Picik dan Berbahaya

Reporter

Editor

Yon Yoseph

image-gnews
Donald Trump (belakang) mendengarkan jawaban dari Hillary Clinton saat debat calon presiden AS kedua di Washington University di St Louis, Missouri, AS, 9 Oktober 2016. REUTERS/Rick Wilking
Donald Trump (belakang) mendengarkan jawaban dari Hillary Clinton saat debat calon presiden AS kedua di Washington University di St Louis, Missouri, AS, 9 Oktober 2016. REUTERS/Rick Wilking
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Mantan kandidat presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengkritik kebijakan Presiden Donald Trump. Mantan menteri luar negeri pada era Barack Obama ini mengatakan ancaman untuk memulai perang di semenanjung Korea berbahaya dan picik. Dia mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk membawa semua pihak ke meja perundingan.

"Tidak perlu bagi kita untuk bersikap lantang dan agresif (di atas Korea Utara)," kata Clinton, seperti yang dilansir CNBC pada Rabu, 18 Oktober 2017.

Baca: 5 Tahapan Begitu Trump Perintahkan Serang Korea Utara

Ketegangan antara Pyongyang dan Washington telah melonjak menyusul serangkaian tes senjata nuklir dan rudal balistik oleh militer Korea Utara. Pemimpin kedua negara yaitu Donald Trump dan Kim Jong Un juga menyeruak dengan keduanya saling menyebut satu sama lain sebagai orang gila dan berniat menghancurkan negara musuhnya.
 
"Memicu perkelahian dengan Kim Jong Un hanya akan membuatnya tersenyum," kata Clinton, tanpa menyebutkan nama Trump.

Clinton juga secara tidak langsung merujuk pada komentar media sosial Trump mengenai Korea Utara. Dia mengatakan, "Tuduhan di Twitter menguntungkan Korea Utara, saya rasa mereka tidak mendapatkan keuntungan dari Amerika Serikat".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Clinton juga meminta Cina untuk mengambil peran yang lebih besar lagi dalam memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara, yang bertujuan membatasi pengembangan rudal dan nuklirnya. Permintaan sama telah dilontarkan Trump kepada pemerintah Cina, yang dijawab dengan pemutusan hubungan perbankan Cina dan Korea Utara.

CNBC|REUTERS|WASHINGTON TIMES|YON DEMA

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

9 Februari 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin saat diwawancarai pembawa acara televisi AS Tucker Carlson di Moskow, Rusia pada 6 Februari 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari video yang dirilis pada 8 Februari 2024. Tucker Carlson Network/Handout via REUTERS
Wawancara dengan Tucker Carlson, Putin: Rusia Tidak Bisa Dikalahkan di Ukraina

Putin menegaskan penyelesaian perang secara damai hanya akan mungkin terjadi jika Washington berhenti memasok senjata ke Ukraina.


COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

3 Desember 2023

Hillary Clinton.[REUTERS]
COP28 Bahas Perubahan Iklim Picu Banyak Penyakit, Ada Hillary Clinton dan Bill Gates

KTT iklim COP28 pada hari Minggu, 3 Desember 2023 ini akan mengalihkan perhatiannya pada realitas perubahan iklim yang memicu lebih banyak penyakit.


Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

20 Januari 2023

Donald Trump. REUTERS/Go Nakamura
Tuntut Hillary Clinton Tanpa Bukti, Trump dan Pengacaranya Didenda Rp14 M

Donald Trump dan pengacaranya dihukum denda Rp14 miliar karena tanpa bukti menuntut Hillary Clinton


Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

6 Januari 2023

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton bergembira usai memenangkan nominasi calon presiden Partai Demokrat di Brooklyn borough, New York, A.S, 7 Juni 2016. Hillary Clinton terpilih usai memperoleh total jumlah delegasi sebanyak 2.383 delegasi. REUTERS
Hillary Clinton Dapat Pekerjaan Baru Jadi Profesor di Universitas Kolombia

Hillary Clinton mendapat pekerjaan baru. Dia direkrut menjadi seorang professor di Universitas Kolombia di New York


Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

6 September 2022

Hillary Clinton.[REUTERS]
Alasan Hillary Clinton Memilih Pakai Setelan Celana dan Tinggalkan Rok

Hillary Clinton mulai mengganti cara berpakaiannya setelah mengunjungi Brazil pada 1995. Ada insiden tidak menyenangkan dengan fotografer.


Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

29 Agustus 2022

Hillary Clinton. Foto : Instagram
Hillary Clinton Unggah Foto Berjoget, Dukung PM Finlandia Sanna Marin

Hillary Clinton memberikan dukungan kepada PM Finlandia Sanna Marin yang terlibat skandal video sedang dugem.


Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

16 Maret 2022

Hillary Clinton.[REUTERS]
Sanksi Rusia untuk 13 Pejabat AS Ditanggapi dengan Bercanda oleh Gedung Putih

Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menanggapi sanksi Rusia dengan cemoohan, "terima kasih atas penghargaan seumur hidup ini".


Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

27 Juni 2021

Donald Trump Beri Sinyal Kemungkinan Maju di Pilpres AS 2024

Di hadapan ribuan pendukungnya, Donald Trump memberi sinyal kemungkinan maju kembali di pemilihan presiden AS 2024.


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.