TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab telah mengakhiri hubungan diplomatik dengan Korea Utara pada Kamis, 12 Oktober 2017.
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed al Nahyan, mengatakan negaranya juga akan menghentikan pembaruan visa dan izin pendirian usaha untuk warga Korea Utara.
Al Nahyan mengatakan ini kepada media WAM. Ribuan pekerja asal Korea Utara sebelumnya menetap di negara itu. Mayoritas dari mereka bekerja di bidang konstruksi.
Baca: Inilah Mesin Rahasia Produksi Senjata Nuklir Korea Utara!
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert, menyambut baik keputusan Uni Emirat Arab ini.
"Sangat senang mendengarnya. Ada banyak negara yang memutuskan untuk mengambil langkah yang kami ajukan pada mereka," Ucap Nauert pada Reuters.
Sebelumnya Qatar dan Kuwait juga mengakhiri hubungan diplomatik dengan Korea Utara bulan lalu. Dua negara tersebut juga menghentikan pembeharuan visa serta ijin usaha bagi warga negara Korea Utara.
Spanyol, Peru dan Meksiko terlebih dulu menghentikan kerja sama diplomatik dengan Korea Utara.
Media Washington Post menulis Presiden Donald Trump telah memerintahkan semua jajaran kementerian luar negeri untuk aktif mengangkat isu Korea Utara dengan mitra kerjanya di negara lain.
Mereka juga diminta untuk mendesak negara-negara sahabat memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara sebagai bentuk sanksi atas program senjata nuklir dan rudal balistik yang digeber Kim Jong Un.
REUTERS l KISTIN SEPTIYANI