TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Norwegia telah memeriksa dugaan penyalahgunaan wewenang yang disebut melibatkan mantan Duta besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Ingemark Traavik. Kasus ini menyebabkan Traavik ditarik pulang ke Oslo, beberapa waktu lalu.
"Kami telah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui fakta yang relevan," kata juru bicara Kemlu Norwegia, Frode Andersen, dalam e-mail kepada Tempo, Jumat 13 Oktober 2017.
Menurut Kementerian, kasus Traavik adalah persoalan pribadi. Namun, Kementerian Luar Negeri Norwegia turun tangan karena ada tuduhan terjadi pelanggaran aturan yang melibatkan Dubes Traavik.
Baca: Melanggar Aturan, Polisi Norwegia Ini Hukum Dirinya Sendiri
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, tulis Andersen, Kementerian berkesimpulan bahwa Duta Besar Traavik tidak melanggar aturan dalam penyaluran dana bantuan pemerintah Norwegia. "Perlu digarisbawahi bahwa penyelidikan kami tidak menemukan dasar apapun atas tuduhan penyalahgunaan atau penyimpangan dana pemerintah," demikian tegas Andersen.
Menurutnya, proyek kerjasama antara Kedubes Norwegia di Jakarta dan sebuah lembaga di Indonesia --yang disebut-sebut terpengaruh oleh kedekatan Dubes Traavik dengan aktivis lembaga itu -- sudah dimulai sebelum Traavik datang ke Indonesia. Proyek kerjasama memang diperpanjang ketika Traavik menjabat sebagai duta besar.
Baca: Norwegia Larang Perempuan Muslim Gunakan Cadar
Andersen menegaskan bahwa keseluruhan proyek itu sudah diperiksa serta melalui proses persetujuan sesuai dengan peraturan dan pedoman Kementerian Norwegia yang ketat. "Organisasi Indonesia yang menerima dana tersebut juga telah melaksanakan proyek sesuai kesepakatan dan kami tidak menemukan kesalahan dari pihak mereka," kata Andersen.
Sebelumnya, pada Juni 2017, sebuah media di Norwegia, VG, menerbitkan sebuah laporan mengenai adanya dugaan bahwa Dubes Traavik menyalahgunakan kewenangannya soal penyaluran uang bantuan luar negeri pemerintah Norwegia, ketika bertugas di Jakarta. Penyalahgunaan itu terkait dengan perselingkuhan Traavik dengan aktivis lembaga yang menerima bantuan itu. Traavik sendiri sudah membantah tuduhan itu.
"Saya telah membuat kesalahan dalam kehidupan pribadi saya. Namun laporan VG ini tidak secara akurat menggambarkan apa yang terjadi. Laporan itu dibuat berdasarkan sumber yang punya dendam pribadi pada saya," ucap Traavik, sebagaimana dimuat VG.
CHOIRUL AMINUDDIN
CATATAN KOREKSI:
Berita ini dikoreksi pada Ahad 15 Oktober 2017 demi kejelasan dan akurasi.