TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 37 orang tewas dan 40 korban lainnya hilang akibat didera banjir dan tanah longsor di kawasan Vietnam utara dan tengah.
Menurut Badan Manajemen Kebencanaan Vietnam, Kamis, 12 Oktober 2017, bencana alam itu juga menyebabkan 21 orang luka dan lebih dari 1.000 rumah bancur.
"Sebanyak 16.749 rumah terendam banjir, infrastruktur dan lahan pertaniah di kawasan bagian tengah dan utara provinsi hancur," bunyi pernyataan Badan Kebencanaan Vietnam, Kamis, 12 Oktober 2017.
Baca: Banjir Terjang Vietnam, 36 Nyawa Melayang
Lembaga ini juga menjelaskan daerah yang paling parah terkena banjir berada di sebelah utara Provinsi Hoa Binh. Di kawasan ini, 11 orang tewas dan 21 lainnya hilang.
"Rasanya tak mungkin melawan air seperti ini. Ini adalah bencana paling dahsyat," kata Ngo Thu, warga di Hoa Binh sebegaimana dikutip televisi pemerintah Vietnam Television (VTV).
Pejabat Kebencanaan Vietnam, Quach Viet Hoang, mengatakan korban tewas berikut empat keluarga yang rumahnya terkubur oleh tanah longsor pada Kamis dini hari saat mereka sedang tidur. Akibat peristiwa itu, enam orang tewas dan 12 lainnya hilang.
"Kami sedang memobilisir seluruh kekuatan untuk mencari korban hilang," seorang pejabat Badan Kebencanaan di provinsi kepada media.
Baca: Ribuan Warga Mengungsi Akibat Banjir di Vietnam Tengah
Seorang jurnalis, Press TV yang sedang meliput termasuk menjadi korban yang tewas dalam bencana ini. Dia tersapu air bah yang memutus jembatan hingga menyeret tubuh korban.
Menteri Pertanian, Nguyen Xuan Cong, menggelar pertemuan darurat dengan para staf, Rabu, 11 Oktober 2017. Dia mengatakan untuk pertama kalinya dalam satu dekade kawasan di sebelah utara dan tengah diguyur hujan dengan volume tinggi.
Hujan turun di kawasan ini dilaporkan merendam beberapa bagian tengah dan utara Vietnam dengan ketinggian lebih 50 centimenter selama tiga hari.
AL JAZEERA | PRESS TV | CHOIRUL AMINUDDIN