TEMPO.CO, Jakarta - Warga Amerika Serikat menanggapi perang pernyataan antara Presiden Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Secara umum warga AS merasa sangat khawatir perang pernyataan ini bakal berujung terjadinya perang fisik antara kedua negara.
Ini menyusul hasil survei yang dirilis Associated Press dan NORC Center for Public Affairs Research mengenai kedua tokoh ini, yang kerap saling melontarkan kecaman bahkan ejekan terhadap satu sama lain.
“Dia (Trump) akan aman-aman saja. Tapi kami tidak punya tempat untuk berlindung,” kata Anthony Leroy Waters, 61, warga Carolina utara.
Baca: Survei: Warga AS Khawatir Cuitan Donald Trump soal Korea Utara
Sedangkan Mui Baltrumas, 67, yang tinggal di Evanstons, Illinois, memiliki pendapat soal Kim Jong Un. Mengaku sebagai pendukung Partai Demokrat, dia menilai ancaman perang nuklir dari Korea Utara terlalu dibesar-besarkan. Menurut dia,”Kim Jong Un tidak segila yang dikira semua orang.”
Baca: Dikirimi Jet Tempur, Korea Utara: Donald Trump Presiden Jahat
“Saya lebih merasa khawatir dengan gaya John Wayne (aktor pemeran film koboi) yang ditunjukkan di Gedung Putih,” kata dia.
Sedangkan Diana Egan, 34, seorang warga Los Angeles, mengaku khawatir dengan gaya komunikasi Donald Trump.
“Ketidakstabilan ini membuat saya merasa sangat khawatir,” kata Diana. Dia mengaku sebagai seorang pendukung Partai Republikan yang moderat.
Diana mengaku khawatir jika pernyataan keras Trump justru memicu balasan lebih dari Korea Utara. “Kamu tidak tahu mereka punya batasan sampai di mana, dan saat mereka mengatakan,’Saya akan memencet tombol ini’,” kata Diana soal kemungkinan serangan rudal nuklir dari Korea Utara.
Survei ini digelar media Associated Press – NORC Center for Public Affairs Research sepekan setelah perang pernyataan Donald Trump dan Kim Jong Un terkait pidato Trump di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 19 September 2017.
Survei ini melibatkan 1150 orang dengan mengambil representasi dari warga AS. Survei ini memiliki tingkat kesalahan sekitar 4,1 persen. Para peserta survei dipilih secara acak berdasarkan alamat tempat tinggal lalu diwawancarai dengan telepon. Donald Trump menjadi salah satu topik menarik yang kerap dibincangkan warga AS.
DENVER POST