TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan Rusia akan menyumbangkan peralatan pertahanan untuk mendukung pasukan Filipina memberangus milisi pro-ISIS yang dikatakan dapat berkumpul kembali dan menyerang di mana dan kapan saja.
Duterte mengatakan Rusia akan menyumbangkan sekitar 5.000 senjata serbu dalam sebuah kesepakatan yang akan ditandatangani bulan ini, dan militer Filipina tidak lagi harus menggunakan senjata bekas.
Baca: Demi Bantuan, Duterte Enggan Kritik Amerika Serikat
"Kami akan memiliki Kalashnikov," kata Duterte seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 11 Oktober 2017.
Duterte melanjutkan, Rusia ingin merahasiakan bantuannya itu. Namun Duterte mengungkapkannya ke publik.
Seorang pejabat senior pertahanan menjelaskan, senjata Rusia akan tiba akhir bulan ini, ketika menteri pertahanan Rusia menghadiri pertemuan regional.
Menurut pejabat senior ini, Rusia akan menyumbangkan senapan berikut dengan jutaan butir amunisi dan puluhan truk tentara. Sebanyak 5 kapal perang Rusia akan berlayar ke Manila untuk membawa seluruh peralatan perang itu.
Baca: Duterte Ancam Makan Hati Milisi Abu Sayyaf Pasca Penggal Sandera
"Mereka tidak akan hilang, mereka akan berkumpul kembali dimana saja dan dimana saja," kata Duterte.
Sebelum Moskow menyumbangkan perlengkapan perangnya, Presiden Rodrigo Duterte telah lebih dulu menerima bantuan dari Cina berupa lebih dari 6.000 senapan serbu dan 100 senapan sniper.
REUTERS|YON DEMA
Baca juga: Presiden Jokowi, Ternyata Inilah Pemicu Heboh Senjata Brimob