TEMPO.CO, New York - Dengan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara terkait pengembangan senjata nuklir, ada banyak kalangan meramal Perang Dunia III bakal segera pecah.
Uji coba rudal balistik yang bisa dipasangi hulu ledak nuklir jarak jauh atau intercontinental ballistic missile dan uji coba peledakan bom hidrogen milik Korea Utara memicu kecaman serius dari Amerika Serikat. Presiden Donald Trump berjanji akan menjalankan serangan militer jika Pyongyang menolak berdialog untuk menghentikan pengembangan dua senjata pemusnah massal buatannya.
Baca: Hacker Korea Utara Curi Data Mliter Rahasia Korea Selatan
Seperti dilansir The Sun, ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara menjadi ancaman paling serius bagi perdamaian dunia.
- Apakah Perang Dunia III akan pecah
Duta Besar Amerika untuk PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa rezim Korea Utara sedang ‘memohon’ agar perang terjadi dan meminta anggota DK PBB memberlakukan sanksi terkuat untuk menanggapinya.
Baca: Memanas! Pasukan Khusus Korea Utara Incar Militer AS dan Korsel
Presiden Donald Trump telah mengancam tindakan militer dan memperingatkan Korea Utara akan menghadapi kehancuran total jika mengancam Amerika Serikat atau sekutunya Jepang dan Korea Selatan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membalasnya dengan mengatakan bahwa akan ada akhir yang menyedihkan bagi Amerika. Bahkan ancaman itu diikuti dengan pemindahan sebuah rudal balistik ke pantai barat yang siap untuk peluncuran uji coba.
Kim sebelumnya mengancam akan meluncurkan roket ke arah pulau Pasifik milik Amerika Serikat, Guam, dan memindahkan jet tempur ke pantai untuk mencegat jet pengebom Amerika setelah menuduh Trump telah menyatakan perang terhadap Korea Utara.
Petinggi militer Amerika Serikat juga telah menyatakan negara siap menjalankan opsi militer untuk meredam ambisi nuklir Korea Utara. Negara sekutu Amerika, termasuk Australia, Inggris, Jepang dan Korea Selatan juga telah menyatakan kesiapan jika perang benar-benar pecah di Semenanjung Korea.
Sementara sekutu utama Korea Utara, Rusia dan Cina meskipun belakangan terkesan ikut mengecam Pyongyang, namun getol menginginkan negosiasi damai sebagai jalan keluar.
Dengan melihat perkembangan terkini, banyak pihak yang meyakini perang bisa saja terjadi. Namun tidak sedikit yang menyangsikan perang bisa pecah.
- Jika Perang Dunia III terjadi, siapakah pemenangnya
Sulit untuk menentukan dengan pasti siapa yang akan memenangkan konflik, terutama jika negara-negara adidaya dunia terseret ke dalam kancah pertempuran.
Donald Trump mengatakan perintah pertamanya sebagai Presiden adalah untuk merenovasi dan memodernisasi persenjataan nuklir Amerika, yang dia klaim sekarang jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
Korea Utara telah tanpa henti dalam uji coba nuklirnya dan sekarang diyakini bahwa negara itu memiliki rudal yang mampu menyerang wilayah Amerika.
Dari segi persenjataan Amerika memiliki peralatan militer yang canggih dengan anggran yang terus meningkat.
Amerika menjadi satu-satunya negara yang memiliki lima jenis pesawat tempur canggih 187, termasuk jet F-22, ditambah dengan F-35 yang belum keluar dari tahap pengujian.
Tapi, itu mungkin tidak memiliki keuntungan lebih selama Rusia sedang mengembangkan tempur siluman baru yang dijuluki The Ghost dan Cina sedang mengerjakan empat pesawat sejenis.
Untuk kesiapan kapal selam, Angkatan Laut Amerika memiliki 14 kapal selam rudal balistik dengan gabungan 280 rudal nuklir. Mereka juga memiliki empat kapal selam peluru kendali dengan masing-masing menyimpan 154 rudal jelajah Tomahawk dan 54 kapal selam bertenaga nuklir.
Sementara sistem persenjataan dari Korea Utara agak tertutup selain diketahui sedang mencoba melakukan pengayaan uranium untuk dijadikan senjata nuklir. Negara komunis ini juga diketahui memiliki teknologi memumpuni untuk memproduksi senjata konvensional dalam jumlah besar.
THE SUN | YON DEMA