TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Rusia, Vladimir Putin mengatakan, dirinya telah mengetahui rencana peluncuran senjata nuklir Korea Utara sejak 16 tahun yang lalu dari mendiang ayah pemimpinn Korea Utara, Kim Jong-un.
Presiden yang baru saja merayakan ulang tahun ke 65 itu mengaku ia secara pribadi diberitahu tentang adanya senjata nuklir yang kuat di negara tersebut oleh mendiang pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-il.
Baca: Kim Jong Un Sebut Senjata Nuklir untuk Jaga Kedaulatan Negara
"Pada tahun 2001 ketika saya dalam perjalanan untuk berkunjung ke Jepang, saya singgah di Korea Utara, di mana saya bertemu dengan ayah pemimpin negara saat ini. Pada saat itulah dia mengatakan kepada saya bahwa mereka memiliki bom nuklir," kata Putin seperti yang dilansir The Sun.
Pernyataan Putin itu diberikan untuk menggambarkan betapa sanksi kepada Korea Utara oleh Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB tidak akan efektif. "Kapan itu? Pada tahun 2001. Sudah 2017, negara ini telah hidup dengan sanksi permanen dan bukan hanya bom nuklir, mereka sekarang memiliki bom hidrogen."
Baca: Korea Utara Pamer Rudal, Ini 4 Rudal Balistik Antarbenua Terhebat
Putin menambahkan bahwa tidak ada alasan pihak luar untuk memprovokasi dan menekan Korea Utara. Karena negara itu sudah menarik diri dari semua kesepakatan dan mulai mengembangkan program nuklir mereka.
Putin memperingatkan setiap upaya untuk mengatasi Korea Utara oleh Amerika Serikat dengan serangan pencegahan akan gagal. Dia mendesak kedua belah pihak untuk "menemukan cara untuk dialog tatap muka" untuk mengurangi ancaman perang nuklir.
Namun Putin menambahkan bahwa dia masih khawatir dengan uji coba nuklir lanjutan di bawah rezim Kim Jong-un. Bahkan kekhawatirannya melebihi Amerika Serikat karena Rusia memiliki perbatasan darat langsung dengan Korea Utara.
Baca: Rusia: Korea Utara Luncurkan Rudal Jangkau Amerika Minggu Depan
"Sebuah lokasi uji coba nuklir berada di Korea Utara hanya berjarak 200 kilometer dari perbatasan kami. Amerika berada dimana. Kami lebih cemas tentang hal itu daripada Anda," tegas Putin.
Sehingga Putin memperingatkan bahwa komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang konflik dengan Kim Jong-un hanya memberi lebih banyak kekuatan kepada Pyongyang.
THE SUN|DAILY STAR|YON DEMA