TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bersenjata, Sabtu, 7 Oktober 2017, tewas ditembak setelah melakukan serangan ke Istana Kerajaan Arab Saudi di Jeddah.
Menurut pejabat setempat, aksi penyerang yang belum diketahui motifnya itu mengakibatkan dua pengawal istana tewas dan tiga lainnya luka-luka.
Baca: Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun
Penyerang, yang diidentifikasi oleh kantor Kementerian Dalam Negeri bernama Mansour al-Amri, berusia 28 tahun dan warga negara Arab Saudi.
"Dalam aksinya, dia menggunakan senjata laras panjang Kalashnikov dan bom molotov," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri kepada media.
Kantor berita Saudi Press Agency melaporkan, Amri mengumbar tembakan senjata api melalui kendaraannya di luar pos penjagaan sebelah barat pintu gerbang menuju Istana Salam.
Baca: Kunjungan Raja Saudi ke Rusia, Horison Baru Bagi Kedua Negara
"Pengawal Kerajaan menembak mati pelaku di tempat," tulis Al Jazeera, Ahad, 8 Oktober 2017.
Istana, tempat keluarga kerajaan melakukan pertemuan bisnis selama musim panas, berada di antara Jalan King Abdulaziz dan Jalan Andalusia di depan tepi pantai Laut merah.
Saat kejadian, Raja Salman berada di Rusia untuk melakukan kunjungan kenegaraan.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Manspur al-Turki, mengatakan kepada televisi al-Arabiya, Amri tidak memiliki catatan kriminal atau orang yang memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata. "Kami masih mendalami motifasi Amri melakukan serangan tersebut," kata Turki.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN