TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan senjata nuklir negara itu adalah kekuatan penangkis yang menjamin kedaulatan negara.
Pernyataan ini disiarkan media resmi Korea Utara beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan “hanya satu hal yang bisa berhasil” dalam menangani negara komunis yang terkucil akibat program senjatan nuklir itu.
Baca: Pada Akhir Pekan, Donald Trump Kembali Serang Kim Jong Un
Dalam pernyataan di sebuah pertemuan Komite Sentral Partai Pekerja pada Sabtu, 7 Oktober 2017, atau sehari sebelum pernyataan terbaru Trump, Kim menangapi soal situasi internasional yang rumit.
Baca: Kim Jong Un Coba Kembangkan Nuklir, Ini Kata CIA
Dalam pertemuan itu, Kim mengatakan senjata nuklir Korea Utara merupakan senjata penangkis yang tangguh untuk menjaga perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan Asia Timur Laut.
Kim juga menyebut soal ancaman nuklir dari negara imperialis AS. Dia menyebut strategi pemerintah mengembangkan senjata nuklir dan perekonomian secara bersamaan terbukti tepat.
Pada September, Korea Utara telah meluncurkan dua rudal melintasi Jepang dan melakukan uji coba bom nuklir ke enam.
Ada dugaan Korea Utara bakal dengan cepat meningkatkan kemampuan daya jelajah rudal nuklirnya hingga bisa mencapai wilayah AS.
Dugaan ini diperkuat pernyataan seorang anggota DPR Rusia yang baru saja kembali dari Pyongyang. Dia mengatakan Kim Jong Un bakal segera meluncurkan rudal dengan daya jelajah yang mampu mencapai wilayah AS.
REUTERS