TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kepolisian Catalonia, Josep Lluis Trapero, diseret ke pengadilan terkait digelarnya referendum kemerdekaan di Catalonia, Ahad, 1 Oktober 2017.
Sumber pengadilan di Madrid mengatakan, Trapero dan dua tokoh utama sparatis Catalonia, datang ke pengadilan pada Kamis pagi, 5 Oktober 2017, untuk dimintai keterangan mengenai keterlibatannya dalam kegiatan referendum itu.
Baca: Pasca Referendum Catalonia, Perbankan Spanyol Bakal Eksodus
"Mereka didakwa terlibat dalam referendum Catalonia," ujar sumber pengadilan yang tak bersedia disebutkan namanya.
Jordi Cuixart dan Jordi Sanchez, pemimpin kelompok sipil terbesar dalam aksi pro-kemerdekaan Catalonia, serta Trapero tampak berjalan bebas pada sidang pendahuluan di Pengadilan Nasional di Madrid.
Trapero datang ke pengadilan Kamis pagi waktu setempat menuju pengadilan didampingi dua polisi. Dia tidak berkomentar ketika ditanya wartawan.
Daily Mail dalam laporannya mengatakan, dia diadili karena menghalangi polisi nasional Spanyol menghentikan proses referendum yang digelar Ahad lalu.
"Trapero dituduh menghasut karena diduga mendorong pemrotes menghalangi polisi Spanyol yang mencari kotak suara ilegal di Barcelona," Daily Mail melaporkan Jumat, 6 Oktober 2017.
Baca: Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan
Selain Trapero, pejabat senior kepolisian Catalonia, Teresa Laplana, juga dibawa ke meja hijau dengan alasan yang sama. Namun dia dimintai keterangan melalui siaran video dengan alasan kesehatan.
Ketegangan antara Catalonia dan pemerintah pusat Spanyol di Madrid meluap setelah warga Catalan melakukan referendum kemerdekaan dari Spanyol. Insiden ini membuat suhu politik Spanyol meninggi. Raja Spanyol, King Felipe VI, menyebut para pelaku separatis tidak loyak kepada bangsa.
SBS | DAILY MAIL | CHOIRUL AMINUDDIN