TEMPO.CO, Jakarta - Stepehen Paddock, tersangka teror yang menewaskan 58 orang pengunjung konser musik di Las Vegas, Ahad 1 oktober 2017, sengaja mengirimkan pacarnya Marilou Danley ke luar negeri.
Menurut keterangan saudara perempuan Danley kepada stasiun televisi lokal Australia, 7 News Sydney, Paddock memintanya ke Filipina, sementara Danley tidak paham mengenai untuk apa perjalanannya tersebut.
Marilou Danley. facebook.com
"Dia diminta pergi ke luar negeri agar supaya tidak turut campur atas rencananya," kata seorang saudara perempuan Danley.
Otoritas Federal Amerika Serikat bertemu Danley di lapangan terbang internasional Los Angeles, Selasa dinihari, 3 Oktober 2017, waktu setempat. Mereka berusaha keras untuk mengungkap apa motivasi pembunuhan massal yang dilakukan oleh Paddock.
Baca: Teror di Las Vegas, Wanita Tua Teman Penembak Ditangkap
Danley, 62 tahun, berada di Filipina pada Ahad itu ketika Paddock membuka tembakan dari kamar hotelnya dan membunuh 58 orang yang sedang menikmati konser musik di Las Vegas.
Perempuan ini warga negara Australia kelahiran Filipina dan tinggal di Nesquite, Nevada.
"Beberapa hari sebelum penembakan, Paddock mentransfer uang sebesar US$ 100 ribu setara dengan Rp 1,3 miliar," kata seorang pejabat Amerika yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Associated Press.
"Walaupun tidak terlibat secara langsung atas insiden penembakan, Danley dianggap sebagai orang yang sangat penting," kata Sherriff Joseph Lombardo.
Menurut laporan Reno Gaxette-Journal, Danley adalah seorang yang pernah bekerja sebagai nyonya rumah atau penerima tamu pengunjung Atlantis Casino Resort and Spa di Reno, Nevada.
Baca: Teror di Las Vegas, Jumlah Korban Tewas Menjadi 50 Orang
Pihak resor menjelaskan, Danley meninggalkan pekerjaannya setahun lalu namun tidak memberikan informasi mengenai hubungan antara pria penembak dan pacarnya. Ada laporan menyebutkan, Danley menikah dengan Geary Danley di Las Vegas pada 1990. Keduanya bercerai pada 2015.
FOX NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN