TEMPO.CO, Jakarta - Situasi politik di Spanyol, Rabu, 4 Oktober 2017, kian bergemuruh setelah pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont, menyatakan deklarasi Catalonia merdeka dilakukkan pekan ini atau paling lambat awal pekan depan.
Puigdemont mengatakan, pemerintahannya akan mendeklarasikan kemerdekan itu pekan ini sebagaimana dikatakan kepada BBC dalam sebuah wawancara, Selasa, 3 Oktober 2017.
Baca: Ribuan Warga Spanyol Tolak Referendum Catalonia Merdeka
Pernyataan Puigdemont tersebut disampaikan setelah ratusan ribu warga Catalan marah hingga menyulut kerusuhan dengan polisi karena aparat keamanan itu melarang mereka merayakan kemenangan referendum di Catalonia pada Ahad, 1 Oktober 2017.
Pemerintah pusat dan lembaga peradilan menuding bahwa referendum yang berlangsung di Catalonia tersebut ilegal. Bahkan Raja Spanyol Felipe IV mengecam para pemimpin Catalan karena dianggap telah mencederai prinsip-prinsip demokrasi.
Namun semua tudingan itu dibantah para pemimpin Catalonia. Mereka mengklaim bahwa hasil referendum tersebut sebagai hak yang dimiliki oleh warga Catalan dan berhak menyatakan deklarasi kemerdekaan secara sepihak.
Baca: Referendum Catalonia Kisruh, Polisi Spanyol Bentrok dengan Warga
"Kami akan segera mendeklarasikan kemerdekaan dalam waktu 48 jam setelah seluruh hasil referendum dihitung," kata Puigdemont.
Raja Spanyol meminta kepada pihak berwenang agar mengambil langkah hukum terhadap referendum Catalonia.
DIGITAL JOURNAL | EURONEWS | CHOIRUL AMINUDDIN