TEMPO.CO, Jakarta - Sukarelawan dari berbagai negara mengantri untuk mendonorkan darahnya bagi korban yang selamat dari teror di Las Vegas.
Seorang wanita dari Nova Scotia, Kanada, tanpa berbasa basi terlebih dahulu langsung meluncur ke kursi belakang mobil Paul Hwangpo dan meminta dirinya segera dibawa ke bank darah terdekat. Wanita itu rela antri berjam-jam lamanya dengan ratusan orang lain untuk memberikan apa yang mereka bisa.
Baca: FBI ke Filipina Jemput Kekasih Tersangka Teror Las Vegas
Hal itu terjadi sebelum ada permintaan dari siapa pun dan bahkan terjadi pagi hari setelah 59 orang terbunuh dan lebih dari 500 orang terluka dalam insiden penembakan brutal oleh Stephen Paddock di konser musik country terbuka di dekat kasino Las Vegas pada Minggu malam, 1 Oktober 2017.
"Itu solidaritas," demikian pernyataan Hwangpo, seperti yang dilansir Reuters pada 4 Oktober 2017.
Antrian di luar pusat donor darah Las Vegas juga membludak setiap hari oleh puluhan ribu turis dan semuanya dilayani oleh legiun imigran yang mengendarai taksi, petugas kebersihan dan perawat.
Begitu mengetahui terjadi teror keji di Las Vegas, Sal Messina yang seharusnya menghadiri pertemuan di tempat kerjanya memilih ke bank darah untuk menyumbangkan darahnya bagi para korban.
"Begitu saya mendarat, sebelum ke hotel, saya memberi tahu sopir taksi untuk membawa saya ke sini," kata Messina, aparat keamanan dan berasal dari Italia tinggal di California utara.
Baca: 45 Menit Sebelum Teror, Wanita Ini Ingatkan Penonton Konser
"Ini satu-satunya cara Anda bisa memerangi kegilaan dan kejahatan di dunia," kata Messina.
Pekerja bank darah mengatakan bahwa mereka bertemu dengan para donor dari Arizona dan California dan bahkan Cina, Jepang, Honduras, Venezuela, Brazil dan Swiss. Beberapa orang dari Meksiko mengatakan bahwa ini adalah cara untuk menebus ketika tidak dapat berkontribusi terhadap pemulihan gempa yang terjadi di negara mereka 2 minggu yang lalu.
Petugas donor dari United Blood Services, Laura Alvarado mengatakan untuk mengakomodasi niat baik tersebut, bank darah dibuka sebelum fajar pagi.
"Ini dimulai dengan beberapa tenda di luar rumah sakit dan selembar kertas antrian," kata Alvarado.
Pada sore hari, ada dua bus, kursi lipat serta pizza, donat dan air yang disumbangkan oleh pedagang.
Pada hari-hari biasa, rumah sakit di daerah Las Vegas menggunakan sekitar 300 unit darah yang memakan waktu beberapa hari untuk diuji dan disiapkan. Beberapa saat setelah penembakan terjadi, bank tersebut mengirimkan 200 unit darah ke Pusat Trauma UMC, yang menerima pasien paling kritis. Sehingga pihaknya kehabisan stok darah.
Baca: Trump Kutuk Teror Las Vegas, Bendera Setengah Tiang Hingga Jumat
Setelah ada permintaan sumbangan darah, dalam hitungan jam, lebih dari 1.000 orang telah mendaftar.
Javier Wong, seorang pekerja restoran yang pindah ke Las Vegas dari Panama 25 tahun yang lalu, menunggu lebih dari delapan jam untuk memberi darah. Dia mengatakan bahwa hal itu sebagai cara untuk mendukung para korban.
Kebutuhan darah disambut oleh para donor yang merelakan waktunya terpakai bahkan memutuskan libur bekerja. The Millers, Don dan Kimberly, dari Chicago, menunggu seharian untuk menyumbangkan darah mereka.
"Anda sama sekali tidak suka berlibur saat hal seperti ini terjadi.Anda harus melakukan sesuatu," kata Kimberly.
Para pendonor darah dengan sukarela dan tulus hati memberikan apa yang mereka bisa untuk membantu korban kekejaman Stephen Paddock, tersangka teror Las Vegas. Teror ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah modern Amerika Serikat.
REUTERS|YON DEMA