TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita ternyata telah mengingatkan para penonton konser musik Country di Las Vegas 45 menit sebelum seorang pria menebar teror mematikan dengan menembaki ribuan penonton konser pada Minggu malam, 1 Oktober 2017. Sedikitnya 300 peluru dimuntahkan hingga menewaskan 59 orang dan melukai sekitar 500 orang.
Seorang saksi mata mengatakan wanita paruh baya itu menerobos masuk ke barisan depan penonton dan kemudian mulai meneriakan bahwa mereka semua akan meninggal. Namun peringatan wanita itu dianggap angin lalu.
Baca: Tersangka Teror di Las Vegas, Pensiunan Akuntan Gemar Berjudi
Saksi mata yang yang sedang merayakan hari jadinya yang ke 21, mengatakan dirinya berdiri di arah depan tempat konser di luar Mandalay Bay Hotel ketika seorang wanita, yang berwajah Hispanik, melangkah ke depan.
"Ada seorang wanita yang maju ke depan menuju tempat konser di barisan pertama. Dia mulai bermain-main dengan wanita lain dan mengatakan bahwa kita semua akan mati malam ini," kata saksi mata tersebut, seperti yang dilansir Metro.uk pada 2 Oktober 2017.
Saksi mata yang yang dikenali sebagai Brianna Hendricks tersebut kemudian kembali ke kamar hotelnya 15 menit kemudian karena takut dengan apa yang dikatakan wanita misterius tersebut.
Baca: 5 Motif Tersangka Teror Las Vegas, Terburuk dalam Sejarah Amerika
Briana Hendricks menuturkan, wanita itu kemudian dibawa oleh pihak keamanan saat tembakan mulai terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Sedikitnya 59 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka oleh tembakan yang dimuntahkan dari senjata otomatis Stephen Paddock, 64 tahun dari kamar hotelnya.
Tidak jelas apakah ada hubungan wanita yang digambarkan sebagai wanita Latin dan memiliki tinggi sekitar 149 sentimeter tersebut dengan n Paddock.
Pihak berwenang Las Vegas belum mengomentari apakah peringatan wanita tersebut hanyalah sebuah kebetulan yang aneh, atau apakah itu benar-benar ada kaitannya dengan penembakan massal itu.
METRO.UK|INDEPENDENT|YON DEMA