TEMPO.CO, Jakarta - Sedikintya 59 orang tewas dan lebih dari 500 korban lainnya luka-luka ketika Stephen Paddock memuntahkan peluru tajam ke arah kerumunan orang yang sedang menikmati konser musik country dari kamar hotel di Las Vegas, Ahad malam, 1 Oktober 2017, waktu setempat.
Ratusan penyelidik dipimpin oleh FBI mencoba mengungkap apa motivasi pria 64 tahun itu melakukan aksi mematikan tersebut. Sebagian menyebutkan karena pengaruh doktrin ISIS atau disebabkan sakit jiwa.
Berikut ini 5 teori tentang motif perbuatan keji Paddock berdasarkan analisa dinas intelijen:
Baca: Pengunjung Konser di Las Vegas Ditembaki, 20 Orang Tewas
1. ISIS
Paddock adalah seorang mantan akuntan yang kaya raya, tidak memiliki rekam jejak kriminal. Dia diperkirakan telah bergabung dengan kelompok teror dan mempunyai latar belakang sakit jiwa. Namun keluarga dekatnya tidak bisa menjelaskan analisa tersebut.
Dia kemungkinan besar telah mendapatkan cuci otak dari ISIS karena Paddock diyakini telah pindah ke agama Islam dan mendapatkan arahan dari ISIS untuk melakukan serangan.
2. Kalah Judi
Paddock dikenal memiliki gaya hidup sangat tinggi dan menyukai judi. Menurut saudara laki-lakinya, Eric, Paddock akan memenangkan judi hingga US$ 250 ribu setara dengan Rp 3,4 miliar melalui judi kasino. Tetapi tidak ada informasi apakah dia sudah dapat atau belum uang hasil judi tersebut.
Baca: Teror di Las Vegas, Jumlah Korban Tewas Menjadi 50 Orang
Melalui judi yang kerap meraih sukses dan bisnis properti di Florida, Nevada dan California, Paddock diyakini menjadi seorang multi-miliader.
3. Dendam
Pada 2012, Paddock menggugat sebuah kasino di Las Vegas setelah dia tergelincir dan jatuh tersandung di lantai.
Dia mengklaim bahwa ototnya robek dan tangannya terlipat. Untuk itu, dia menuntut uang ganti rugi sebesar US$ 32 ribu atau sekitar Rp 434 juta.
4. Sakit Mental
Penyelidik juga mendalami perilaku Paddock sebagaimana ayahnya yang pernah menderita sakit mental dan kekeraan yang kerap dialami terus menerus.
Paddock adalah putra Benjamin Hoskins Paddock, seorang perampok sejumlah bank yang pernah menjadi buruan FBI. Akibat ulahnya dia deiganjar hukuman penjara selama 20 tahun.
5. Politik Dalam Negeri
Penembakan massal dengan jumlah korban sebanyak itu jarang terjadi di Amerika Serikat. Insiden Ahad kemarin menimbulkan perdebatan kembali mengenai izin kepemilikan senjata api bagi warga sipil.
Sebagian politikus Amerika mengusulkan amandemen Undang-Undang kepemilikan senjata api agar supaya tidak semua orang bisa memilikinya.
Beberapa teori motif teror Las Vegas mengatakan, Paddock telah bergabung bersama kelompok politik sayap kiri. Namun teori tersebut belum ada bukti.
MIRROR | CHOIRUL AMINUDDIN