TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara telah memindahkan pesawat tempurnya dan meningkatkan pertahanan di pantai timur setelah Amerika Serikat mengirim jet pengebom B-1B ke Semenanjung Korea akhir pekan lalu.
Hal tersebut diungkapkan seorang sumber dari badan intelijen Korea Selatan pada hari Selasa, 26 September 2017.
"Amerika Serikat tampaknya telah mengungkapkan rute penerbangan jet militernya dengan sengaja karena Korea Utara tampaknya tidak sadar," demikian lapor sumber tersebut, seperti yang dilansir Reuters pada 26 September 2017.
Baca: Korea Utara: Presiden Donald Trump Deklarasikan Perang
Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan belum mengkonfirmasi laporan tersebut.
Penguatan sistem pertahanan Korea Utara dilakukan setelah pada Senin, 25 September 2017, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendeklarasikan perang. Dengan demikian Pyonyang merasa memiliki hak menembak jatuh bomber Amerika jika memasuki wilayah Korea Utara.
Baca: Dikirimi Jet Tempur, Korea Utara: Donald Trump Presiden Jahat
Pernyataan keras Ri Yong Ho itu disampaikan menanggapi pidato Trump di Sidang Umum PBB pekan lalu disusul cuitan di akun Twitter pada Sabtu, 23 September 2017. Trump, melalui akun Twitter, memperingatkan para menteri dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bahwa kepemimpin mereka "tidak akan bertahan lama" jika mereka terus menerus melakukan ancaman dan mendeklarasikan perang.
Namun, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menolak tudingan Korea Utara. Amerika sama sekali tidak pernah mendeklarasikan perang, seraya menyebut bahwa tuduhan tersebut konyol.
REUTERS|STRAITS TIMES|YON DEMA