TEMPO.CO, Shanghai – Pemerintah Cina mengumumkan bakal melarang ekspor beberapa jenis produk olahan bahan bakar minyak ke Korea Utara. Sekutu terdekat Korea Utara ini juga mengumumkan bakal menghentikan impor tekstil dari Korea Utara, yang terisolasi sanksi dunia internasional.
Larangan dilakukan untuk mematuhi resolusi sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah diputuskan sekitar sepekan lalu. Hal tersebut diumumkan di situs Kementerian Perdagangan Cina pada Sabtu, 23 September 2017.
Baca: Ahli Siber: AS Cegah Serangan Rudal Korea Utara Lewat Peretasan
Kementerian Perdagangan Cina mengatakan pembatasan ekspor produk olahan BBM ini akan berlaku mulai 1 Oktober 2017. Langkah ini akan segera diikuti pengenaan sanksi berikutnya kepada Korea Utara dengan melarang ekspor kondensat dan gas (liquefied natural gas).
Situs News.com.au menyatakan Cina merupakan sekutu utama Korea Utara sejak lama dan kerap menjadi pelindung untuk urusan diplomasi internasional. Namun Cina semakin frustrasi terhadap rezim Kim Jong-un.
Baca: Perang Nuklir oleh Korea Utara? Ini Bahan Dapur Anti-Radiasi
Rezim totaliter Kim Jong-un telah berulang kali mengabaikan sanksi yang diterapkan PBB. Rezim ini juga sengaja berulang kali melakukan uji coba rudal balistik dan bom hidrogen nuklir sejak dua bulan lalu.
Pengumuman Cina dilakukan sehari setelah pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menyatakan telah mengeluarkan keputusan bakal mengenai sanksi orang-orang dan perusahaan yang menjalin hubungan keuangan dengan Korea Utara.
Trump mengumumkan hal tersebut saat makan siang bersama dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di New York. Keduanya baru saja mengikuti Sidang Umum PBB, yang juga membahas isu rudal balistik Korea Utara dan bom nuklir.
“Toleransi terhadap tindakan memalukan ini (rezim Korea Utara) harus diakhiri sekarang,” kata Trump. Pada saat yang sama, Trump memuji keputusan Bank Sentral Cina yang bakal menghentikan semua transaksi keuangan dan perdagangan oleh bank Cina ke bank Korea Utara.
Langkah Cina ini dilakukan sehari setelah Trump berpidato akan menghancurkan Korea Utara jika berani menyerang Amerika dan negara-negara sekutunya. Pidato ini dilakukan pada saat pembukaan Sidang Umum PBB pada Rabu lalu.
REUTERS | BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA