Terungkap, Militer Myanmar Bumi Hangus Desa Etnis Rohingya

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 06:31 WIB

80 Lokasi Tempat Tinggal Rohingya Sengaja Dibakar Militer. TEMPO/Ryan Maulana

TEMPO.CO, Jakarta - Amnesti Internasional mendapat sejumlah foto satelit terbaru, yang memperlihatkan adanya kebakaran besar di kawasan yang dihuni warga etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.


Foto-foto satelit ini mendukung tuduhan dunia internasional mengenai adanya usaha sistematis militer Myanmar untuk melakukan bumi hangus rumah dan desa warga etnis Rohingya di negara bagian Rakhine. Tindakan brutal militer Myanmar ini ditengarai sebagai upaya untuk mengusir warga etnis minoritas Rohingya dari negara bagian Rakhine.


Baca: Surat Terbuka Peraih Nobel Kritik Aung San Suu Kyi Soal Rohingya


Direktur Amnesty International, Tirana Hassan, mengatakan foto-foto ini sebagai bukti-bukti yang tidak terbantahkan yang secara jelas menggambarkan adanya kejahatan terhadap kemanusiaan.


Baca: Aung San Suu Kyi Batal Hadiri Sidang Majelis Umum PBB


Advertising
Advertising

“Ada pola yang sistematis dan jelas telah terjadi pelanggaran di sini. Pasukan pemerintah Myanmar mengepung sebuah desa, menembaki warga yang panik dan berupaya menyelamatkan diri. Tentara lalu membakar rumah warga. Dalam bahasa hukum ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, yaitu sebuah serangan sistematis dan memaksa deportasi warga sipil,” kata Tirana.


Dugaan ini diperkuat dengan rekaman video warga desa etnis Rohingya saat mereka berusaha melarikan diri dari rumah mereka menuju Bangladesh. Rekaman video ini diperoleh media The Guardian.


Rekaman video itu menunjukkan kebakaran besar yang terlihat dari kejauhan. Terlihat barisan warga etnis Rohingya berjalan mendaki jalan hutan yang berlumpur. Ada juga tayangan rombongan warga yang berusaha menyeberangi sungai sambil membawa karung dan keranjang penuh dengan barang-barang mereka.


Rekaman yang diterima The Guardian ini belum bisa diverifikasi karena akses media ke daerah konflik benar-benar dibatasi pihak militer.


Hasil tangkapan gambar satelit Amnesti ditegaskan dengan kesaksian pengungsi Rohingya. Mereka menyatakan telah mendapat peringatan sebelumnya bahwa akan ada penyerangan oleh militer Myanmar dan disuruh pergi dari desa mereka. Namun, saat mereka berusaha menyelamatkan diri keluar dari rumah dan desanya, warga etnis Rohingya malah ditembaki dan diserang dengan senjata tajam secara acak oleh tentara Myanmar.


“Pihak militer menyerang pukul pada 11.00 pagi. Mereka mulai menembaki rumah dan orang-orang, hal ini berlangsung sekitar satu jam, “ kata Myo Thu Gyi, salah satu warga Rohingya yang berasal dari Maungdaw, daerah dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar.


“Ketika orang-orang melarikan diri, mereka menyiram rumah-rumah dengan botol berisi bensin dan membakarnya dan menembakkan roket. Pembakaran berlangsung selama tiga hari. Sekarang tidak ada rumah di daerah kami, semuanya hangus terbakar.”


Sensor satelit menunjukkan setidaknya terjadi 80 kebakaran besar di Rakhine Utara sejak 25 Agustus 2017, ketika tentara Myanmar mulai melancarkan operasi militer pasca penyerangan pos polisi oleh kelompok militan Pembebasan Arakan Rohingya (ARSA). Bukti-bukti itu menunjukkan tempat tinggal etnis Rohingya telah menjadi target penyerangan militer Myanmar. Tindakan brutal militer Myanmar ini disebut dunia internasional dan organisasi HAM sebagai “pembersihan etnis.”


Juru bicara Presiden Myanmar, Zaw Htay, mengakui pada Rabu lalu bahwa sekitar 500 desa menjadi target penyerangan “sapu bersih” oleh militer Myanmar. Ini disebut sebagai balasan militer Myanmar terhadpa serangan kelompok ARSA pada 25 Agustus lalu.



THE GUARDIAN | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

7 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

1 hari lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

3 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

4 hari lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

5 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya