Kantor koran The Cambodia Daily di Phnom Penh, Kamboja. REUTERS/Samrang Pring
TEMPO.CO, Phnom Penh - Manajemen sebuah surat kabar independen berbahasa Inggris di Kamboja, The Cambodia Daily, menghentikan publikasi surat kabar mereka setelah pemerintah Perdana Menteri Hun Sen memerintahkan koran tersebut untuk membayar sejumlah tunggakan pajak yang tinggi.
Setelah 24 tahun melakukan jurnalisme independen, The Cambodia Daily akan menerbitkan edisi akhir mereka pada hari ini.
Phnom Penh Post melaporkan pada Senin, 4 September 201,7 bahwa surat kabar The Cambodia Daily, dikenal karena kerap melakukan liputan terhadap isu-isu kritis seperti korupsi, hak asasi manusia dan lingkungan.
Pemerintah mengatakan bahwa The Cambodia Daily harus ditutup jika gagal membayar pajak sebesar US$ 6,3 juta atau setara Rp 84 miliar, termasuk denda atas keterlambatan membayar pajak untuk jangka waktu 10 tahun.
"Setelah 24 tahun dan 15 hari, pemerintah Kamboja akhirnya menghancurkan The Cambodia Daily, sebuah surat kabar khusus yang membawa kebebasan media di Kamboja," demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh surat kabar tersebut.
Pengumuman pemerintah juga bertepatan dengan penangkapan kontroversial terhadap pemimpin oposisi Kem Sokha pada Ahad lalu.
Harian ini telah memainkan bagian yang tidak terpisahkan dalam memberikan informasi kepada publik Kamboja, dan berlanjut bahkan pada hari terakhir surat kabar tersebut, dengan para reporter dengan sungguh-sungguh berupaya untuk mengungkap penangkapan Kem Sokha.
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan
49 hari lalu
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan
LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.