Tekan Rohingya, Bangladesh Tawarkan Opsi Militer kepada Myanmar

Reporter

Rabu, 30 Agustus 2017 10:50 WIB

Ekspresi sejumlah warga Rohingya setelah tidak dibolehkan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) untuk memasuki wilayah Bangladesh di Cox's Bazar, 28 Agustus 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO,Dhaka—Bangladesh menawarkan operasi militer gabungan dengan Myanmar untuk melawan milisi Rohingya di perbatasan kedua negara.

Hal ini diungkapkan pejabat senior kementerian luar negeri Bangladesh dalam pertemuan dengan kuasa usaha Myanmar di ibu kota Dhaka.

"Jika Myanmar berkehendak, pasukan keamanan kedua negara dapat melakukan operasi gabungan melawan militan, semua aktor non-negara atau Tentara Arakan di sepenjang perbatasan Bangladesh-Myanmar," kata sang pejabat kementerian luar negeri Bangladesh seperti dikutip Indian Express, Selasa 29 Agustus 2017.


Baca: Militer Myanmar Bunuh Kaum Rohingnya Termasuk Bayi

Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) merupakan kelompok militan yang selama ini melakukan perlawanan untuk melindungi minoritas Muslim dari gempuran pasukan keamanan Myanmar dan komunitas mayoritas Buddha di negara itu.

Sejak Jumat pekan lalu, perlawanan dari ARSA memanas hingga bentrokan dengan militer Myanmar pun tak terhindarkan. Hingga kini, lebih dari 100 orang tewas, termasuk 80 militan.

Saat kekerasan di Rakhine memburuk, kementerian luar negeri Bangladesh memanggil kuasa usaha Myanmar di Dhaka dan menyatakan kekhawatiran mereka akan kemungkinan banjir pengungsi Rohingya.

Bangladesh saat ini telah menampung lebih dari 400 ribu pengungsi Rohingya di perbatasan dekat Myanmar. Dhaka telah berulangkali meminta Myanmar untuk mengambil kembali pengungsi Rohingya dan menyelesaikan akar permasalahan.

Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat, lebih dari 3.000 Rohingya tiba di Bangladesh sepanjang akhir pekan.

Pasukan perbatasan Bangladesh mengusir gelombang pengungsi ini karena negaranya sudah menampung banyak imigran Rohingya sejak kekerasan di Rakhine memanas beberapa tahun lalu.


Baca: Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017

Banjir penguungsi Rohingya ke Bangladesh karena banyak rumah warga di Rakhine dibakar. Pemerintah menuding, milisi Rohingya membakar rumah non-Muslim, yang menjadi minoritas di Rakhine. Sementara itu, Rohingya mengatakan, rumah mereka yang dibakar oleh militer.

Gelombang kekerasan ini pun membuat semakin banyak orang Rohingya kabur ke Bangladesh dengan menembus perbatasan secara ilegal.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pun meminta Bangladesh untuk membantu para warga sipil Rohingya yang kabur tersebut karena "banyak dari mereka merupakan perempuan dan anak-anak, beberapa di antaranya terluka."

INDIAN EXPRESS | SBS | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising


Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

3 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

22 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

34 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

42 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

55 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan

Baca Selengkapnya