TEMPO.CO, Tangier—Raja Arab Saudi , Salman bin Abdulaziz al-Saud, dilaporkan menikmati liburan mewah senilai Rp 1,3 triliun di Maroko bersama lebih dari 1.000 orang selama sebulan, Juli lalu.

Liburan dengan paket “all-inclusive” ini disebut sebagai liburan termahal karena diprediksi menghabiskan US$ 100 juta.

Seperti dilansir Independent, Selasa 22 Agustus 2017, Raja Saudi itu disambut Perdana Menteri Maroko Saadeddine Othmani di sebuah bandara di Tangier bulan lalu sebelum menetap di istana musim panas miliknya seluas 74 hektare.

Baca: Pariwisata Indonesia Indah, Raja Salman Liburan di Bali Seminggu

Istana peristirahatan di Tangier ini disebut-sebut sebagai properti yang paling menjadi favorit Raja Salman, dibanding aset lain yang tersebar di Paris, Côte d’Azur hingga Marbella.

Rombongan Raja Salman, termasuk di dalamnya kerabat, menteri dan staf keamanan, juga menginap di beberapa hotel paling mewah di Maroko. Sekitar 200 mobil disewa rombongan Raja Saudi tersebut selama liburan.

Liburan mahal raja dari negara kaya minyak ini bukan hal baru. Pada Maret lalu, Raja Salman dan rombongan berlibur ke Bali. Raja bahkan memperpanjang masa liburan di Pulau Dewata karena terkesan dengan suasananya.

Tahun lalu, Raja Salman dan rombongannya juga menikmati liburan di kawasan pantai Atlantik.

Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi melalui seorang juru bicara kepada New York Times kala itu mengatakan, biaya liburan bukan dari dana pemerintah tapi dari kekayaan Raja Salman.

Liburan mahal Juli lalu, tidak hanya dinikmati Raja Salman dan rombongannya saja. Kementerian Keuangan Maroko dan industri lokal termasuk sektor hotel dan pariwisata juga diuntungkan.

Liburan sang Raja Arab Saudi itu diperkirakan menghasilkan 1,5 persen dari pendapatan negara Maroko dari sektor wisata asing pada tahun ini.

Pemerintah Arab Saudi belum berkomentar atas laporan liburan mahal Raja Salman dan rombongan besarnya ke Maroko bulan lalu.

INDEPENDENT | HAARETZ | SITA PLANASARI AQUADINI