Pine Gap Australia Pasok Data Intelijen Soal Indonesia ke Amerika  

Reporter

Selasa, 22 Agustus 2017 19:28 WIB

TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO.CO, Canberra - Sejumlah dokumen yang diperoleh dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menyebutkan markas intelijen Australia, Pine Gap, digunakan Amerika untuk memasok informasi tentang negara-negara di Asia, Pasifik bahkan Afrika termasuk Indonesia.

Menurut Edward Snowden, pengungkap aib NSA, markas penyedia informasi intelijen itu berdiri di kawasan terpencil sekitar 20 kilometer di luar Kota Alice Spring, Australia.

Snowden menjelaskan, informasi intelijen tersebut selanjutnya digunakan militer Amerika termasuk oleh pasukan khusus untuk melakukan serangan terhadap kelompok bawah tanah dan gempuran drone, pesawat tanpa awak, di berbagai belahan dunia.

Baca: Tiga Langkah SBY Sikapi Penyadapan Australia

Dokumen tersebut menerangkan, militer Amerika melakukan berbagai serangan kontroversial dengan drone meskipun mendapatkan protes karena menewaskan warga sipil di Afganistan, Pakistan, Somalia dan Suriah selama bertahun-tahun.

Selain itu, di bawah arahan Amerika, Australia memberikan laporan hasil penyadapan telepon di negara-negara yang menjadi sasaran antara lain Indonesia, Singapura, dan Malaysia dari markas ini.

"NSA setuju Autralia mendapatkan tanggung jawab memberikan laporan dari berbagai wilayah di Pasifik, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia berdasarkan kemampuan bahasa dan geografi," bunyi dokumen mengenai peran Pine Gap.

Baca: Penyadapan Australia Bisa Pengaruhi Kasus Corby

Seorang dosen dari Universitas Melbourne, Richard Tanter, mengatakan, dia membenarkan adanya dokumen yang terungkap di publik bahwa Australia turut membantu Amerika dalam operasi militer berdasarkan informasi intelijen.

"Dokumen itu menyebutkan penyadapan telepon dilakukan di seluruh dunia mulai dari Pasifik hingga Afrika," katanya sebagaimanan dikutip ABC.

Laporan lain mengatakan, pangkalan intelijen Pine Gap dijalankan oleh Australia dan Amerika sejak 1970-an.

Pergerakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, juga tak lepas menjadi sasaran spionase Pine Gap di tengah meningkatnya program peluncuran rudal nuklir yang sedang dijalankan negeri komunis itu.

Untuk operasi perang di Timur Tengah dan Pakistan, Pine Gap berperan menyediakan data serangan drone di daerah konflik. Markas intelijen ini juga memiliki akses satelit yang dapat memata-matai hampir seluruh negeri itu.

ASIAN CORRESPONDENT | ABC | CHOIRUL AMINUDDIN















Berita terkait

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

15 September 2017

Diprotes, Foto PM Australia Turnbull Gendong Cucu Sambil Ngebir

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull menjadi sasaran amukan netizen saat fotonya menggendong cucu sambil memegang segelas bir jadi viral.

Baca Selengkapnya

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

8 Agustus 2017

Kaki Remaja Australia Ini Penuh Darah Usai Berendam di Pantai

Remaja Australia ini kaget menyaksikan kedua pergelangan kakinya berlumuran darah setelah direndam di tepi pantai. Ayahnya menemukan jawabannya.

Baca Selengkapnya

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

16 Juni 2017

Ups, PM Australia Tertangkap Basah Mengejek Donald Trump

PM Australia Malcolm Turnbull saat ini kewalahan menghadapi sorotan media setelah dirinya tertangkap basah mengolok-olok Presiden Amerika Donald Trump

Baca Selengkapnya

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

9 Juni 2017

Terlalu Ramah, Anjing Ini Dipecat Dari Kepolisian -Oops

Gavel yang baru berusia berusia satu tahun itu, harus kehilangan posisi karena dinilai terlalu ramah dan manja untuk berada dalam tim polisi.

Baca Selengkapnya

Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

12 Mei 2017

Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Pejabat di Kementerian Pertahanan Australia mengungkapkan Cina selama ini melakukan aksi intelijen besar-besaran terhadap Australia.

Baca Selengkapnya

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

12 Mei 2017

Pria Pengangguran Ini Menang Lotere Hampir 500 Miliar Rupiah

Seorang pria yang sedang menganggur di Australia memenangkan hadiah lotere sebesar $ 50 juta atau hampir Rp 500 miliar.

Baca Selengkapnya

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

11 Mei 2017

Anaknya Banyak Omong, Ayah Mendampinginya di Kelas

Brad Howard dengan senang hati mendampingi putranya di dalam kelas karena anaknya dihukum guru.

Baca Selengkapnya

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

10 Mei 2017

Dukung Perkawinan Sejenis di Australia, Bos Qantas Dilempar Pie

Bos Qantas, Alan Joyce dilempar pie gara-gara mendukung perkawinan sesama jenis di Australia.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

10 Mei 2017

Pertama Kali, Politikus Australia Menyusui Bayinya di Parlemen

Politikus sayap kiri Partai Hijau Australia, Larissa Waters menjadi politikus prtama yang menyusui bayinya di gedung parlemen.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Facebook Pantau Emosi Remaja untuk Dijual ke Pengiklan

2 Mei 2017

Terungkap, Facebook Pantau Emosi Remaja untuk Dijual ke Pengiklan

Facebook memantau aktivitas remaja untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka terungkap melalui dokumen rahasia yang bocor baru-baru ini.

Baca Selengkapnya