TEMPO.CO, Yerusalem—Kompleks Masjid Al-Aqsa hari ini kembali dibuka setelah sempat ditutup usai penembakan polisi Israel oleh tiga orang bersenjata dua hari lalu.
Seperti dilansir Al Jazeera, Ahad 16 Juli 2017, keputusan untuk membuka kawasan suci bagi umat Muslim itu diambil Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat kunjungan resmi ke Prancis.
"Telah diputuskan untuk membuka kembali Temple Mount ( Masjid Al Aqsa) secara bertahap besok (Ahad) untuk jemaah, pengunjung dan turis," kata kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan, Sabtu malam waktu setempat.
Kawasan Masjid Al-Aqsa yang berada di Kota Tua, Yerusalem, sempat ditutup karena menjadi tempat pelarian tiga orang bersenjata penembak polisi Israel pada Jumat lalu.
Para pelaku penembakan polisi itu melarikan diri ke kompleks Haram Al-Sharif. Di situs tersuci ketiga umat Islam tersebut para penyerang ini ditembak mati polisi.
Setelah serangan tersebut, pihak berwenang Israel mengambil keputusan yang sangat tidak biasa dengan menutup tempat suci tersebut, pertama sejak 69 tahun. Penutupan tersebut memicu kemarahan umat Islam dan Yordania yang mengelola kompleks tersebut.
Menteri urusan Islam Yordania, Wael Arabiyat, memperingatkan bahwa tetap membiarkan masjid Al-Aqsa ditutup adalah tindakan berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ratusan warga Yordania pun berdemonstrasi di Amman pada Sabtu untuk menyerukan pembebasan Al-Aqsa.
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.