Serangan Marawi, Maute Sandera Sejumlah Pastur Filipina

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 11:05 WIB

Tentara dilaporkan bertempur dengan kelompok afiliasi ISIS di Marawi, Filipina. Twitter.com

TEMPO.CO, Manila—Pemimpin umat Katolik Filipina hari ini mendesak pemerintah untuk segera membebaskan sejumlah sandera dalam serangan Marawi, termasuk sejumlah pastur.


Seperti dilansir GMA News, Rabu 24 Mei 2017, Presiden Konferensi Uskup Katolik Filipina (cbcp), Uskup Agung Socrates Villegas meminta militer membebaskan Pastur Teresito Chito Suganob dan sejumlah koleganya yang disandera oleh kelompok Maute.


Baca: Teror ISIS, Presiden Duterte Tetapkan Darurat Militer di Mindanao


Mereka diculik setelah kelompok bersenjata ini menyerbu masuk Katedral St. Mary di Kota Marawi. “Kelompok ini mengancam akan membunuh para sandera jika operasi militer pemerintah tidak dihentikan,” kata Villegas.


Uskup Edwin dela Peña yang membawahi Keuskupan Marawi mengatakan kelompok Maute menyerbu rumah Suganob yang berada di dalam kompleks Katedral. Bersama Suganob, kelompok ini juga menyandera sedikitnya 13 orang.


Advertising
Advertising

“Mereka meminta saya agar mendesak militer untuk menghentikan operasi militer dan menyatakan gencatan senjata,” ujar dela Peña dalam wawancara dengan radio DZMM.


Warga Filipina menggunakan tagar #PrayforMarawi di sosial media dan memohon doa bagi parfa sandera.


Villegas memohon agar operasi militer pemerintah mempertimbangkan keselamatan para sandera.


Adapun pemerintah lokal Marawi hingga kini masih memverifikasi dugaan penculikan dan sandera ini.


Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan darurat militer di pulau Mindanao menyusul baku tembak antara tentara dan kelompok bersenjata di kota Marawi pada Selasa malam.


Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan, baku tembak terjadi ketika polisi dan tentara bergerak untuk melaksanakan perintah penahanan seorang pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.


Baca: Milisi Jaringan ISIS Kuasai Rumah Sakit dan Pasien di Filipina


Lorenzana melanjutkan, sejumlah anggota kelompok Maute kemudian menyerbu Marawi City sebagai bentuk respon atas rencana penahanan itu.


"Baku tembak pecah dan tentara pemerintah bereaksi sesuai prosedur. Namun, di malam hari, kelompok Maute sempat membakar sejumlah fasilitas kota," ujar Lorenzana.


Beberapa fasilitas yang dibakar, lanjut Lorenzana, misalnya gereka Santa Maria, penjara kota, sekolah Ninoy Aquino, dan Kolose Dansalan.


Saat ini, tambah dia, personel militer tambahan sudah dikirim ke Marawi City dari Zamboanga dan Manila.


"Situasi di Marawi masih terkendali dan pasukan keamanan saat ini bertahan sambil menunggu bala bantuan tiba," Lorenzana menegaskan.


ABS CBN | GMA | INQUIRER | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya