Presiden Dewan HAM PBB Apresiasi Indonesia

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 27 April 2017 23:01 WIB

Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib bersama dengan Presiden Dewan HAM PBB, Joaquin Alexander Maza Martelli, di Markas PBB, Jenewa, 26 April 2017 (Foto: PTRI Jenewa)

TEMPO.CO, Jenewa - Presiden Dewan Hak-hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Joaquin Alexander Maza Martelli mengapresiasi Indonesia menjelang pertemuan pembahasan Universal Periodic Review (UPR) yang bakal digelar 3 Mei 2017. Pernyataan itu disampaikan Martelli dalam pertemkuan dengan Wakil Tetap Republik Indonesia (Watapri) untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar LBBP Hasan Kleib, 26 April 2017.

“Presiden Dewan HAM PBB menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan dapat menjadi contoh atas komitmennya untuk terus mengupayakan promosi dan proteksi HAM,” tulis PTRI Jenewa lewat rilis yang diterima Tempo, 27 April 2017.

Indonesia juga diapresiasi karena mengutarakan kesediaanya sebagai salah satu negara yang kondisi HAM-nya akan di-review pada proses UPR secara sukarela.

Selain memperkenalkan diri sebagai Watapri yang baru, Dubes Kleib juga mengucapkan selamat pada Martelli, Wakil Tetap El Savador di Jenewa yang baru terpilih sebagai Presiden Dewan HAM. Dia akan memimpin sidang UPR sepanjang tahun 2017.

Pada pertemuan tersebut, dibahas pula mengenai persiapan UPR Indonesia dan sejumlah tantangan dan kemajuan di bidang HAM Indonesia. Dubes Kleib menyatakan meski Indonesia mencapai banyak kemajuan, tapi seperti negara lainnya, Indonesia juga masih menghadapi sejumlah tantangan.

“Namun yang terpenting adalah Indonesia sebagai negara yang sangat progresif terhadap HAM, tetap berkomitmen untuk menindaklanjuti dan mencari solusi terhadap tantangan-tantangan tersebut,” kata Dubes Kleib.

Kedua pihak juga sepakat untuk terus bekerja sama secara konstruktif dimana Indonesia akan terus mendukung kepemimpinan Martelli sebagai Presiden Dewan HAM yang baru dalam menguatkan Dewan HAM dan proses mekanisme UPR.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

18 menit lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

3 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

10 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

22 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya