TEMPO Interaktif, Dili: Setelah sempat ditutup Selasa lalu akibat kerusuhan antargeng, Bandar Udara Internasional Nicolau Lobato, Dili kembali beroperasi mulai Kamis (26/10) pagi. Situasi ibukota Timor Leste yang dibalut pertikaian antarkelompok pemuda sejak akhir pekan lalu juga berangsur normal."Kebanyakan dari karyawan kami sudah kembali bekerja," kata Direktur Otoritas Penerbangan Sipil Timor Leste Romaldo da Silva, yang menambahkan perang antargeng itu membikin lapangan terbang mengalami kerusakan kecil. "Sebuah pos polisi akan didirikan di sekitar bandara."Bentrokan antarkelompok pemuda pecah di sebuah kamp pengungsi dekat bandara, Selasa tengah malam dan berlanjut hingga Rabu dinihari. Dengan memakai senjata api, batu dan panah mereka saling bertikai di distrik Beto Barat yang banyak terdapat kantor kedutaan besar asing.Menurut Komisioner Polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa Antero Lopes, dua pemuda tewas terkena pelor dalam perang antargeng itu. Sedikitnya enam orang merenggang nyawa dan 50 lainnya luka-luka dalam pertikaian yang membalut Dili sejak akhir pekan lalu. Belasan rumah dibakar.Tapi, Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer mengatakan, yang tewas dalam perang antargeng di sekitar bandara ada empat orang. "Informasi kami tidak cuma dua orang tapi kemungkinan besar ada dua lainnya yang tewas," ujarnya kepada Australian Broadcasting Corporation.Downer menduga bentrokan berdarah itu kemungkinan ada kaitannya dengan laporan investigasi PBB dua pekan lalu yang menyebutkan krisis di Bumi Loro Sa'e akibat ketidakbecusan pemerintah Mari Alkatiri. Untuk pastinya, pasukan keamanan Australia sedang menyelidikinya.AFP | AP | SS KURNIAWAN