Partai Anti-Islam Belanda Ingin Berkoalisi dengan Pemenang Pemilu

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 13:19 WIB

Geert Wilders. REUTERS/Jerry Lampen

TEMPO.CO, Amsterdam - Politisi anti-Muslim sekaligus pemimpin Partai Kebebasan Belanda, Geert Wilders mengaku siap masuk dalam pemerintahan jika dimungkinkan, meski sebagian pihak enggan bekerja bersamanya.

Hal itu diungkapkan setelah mendapati hasil pemilu parlemen Belanda yang menempatkan partainya, PVV berada di posisi ke dua, dibawah partai pimpinan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

"Saya ingin membantu pemerintah dan masuk dalam tim koalisi jika memungkinkan. Tapi kalau itu tidak terjadi, kami akan menjadi oposisi yang akan mendukung kabinet jika diperlukan, terutama pada isu-isu yang penting bagi kami," kata Wilders, seperti yang dilansir News.com.au pada 16 Maret 2017.

Berita terkait: Menang Pemilu, Rutte Berkoalisi Susun Pemerintahan Baru Belanda

Wilders dikenal memiliki pandangan politik kontroversial. Di antaranya adalah anti-kemapanan, anti-Islam, anti Uni Eropa dan menyatakan ingin melepaskan diri dari bayang-bayang elite politik Den Haag.

Sesaat sebeluim pemilu Wilders digadang-gadang akan memenangkan pemilu Belanda yang berlangsung pada Rabu, 15 Maret 2017. Ini berdasarkan hasil poling dan semakin meningkatnya kecintaan terhadap pemimpin populis hampir di seluruh Eropa. Namun faktanya Wilders kalah suara dari partai konservatif pimpinan Rutte, VVD yang berhasil untuk ketiga kalinya secara berturut-turut menjadi pemenang pemilu.

Meskipun kalah, Wilders mengaku puas setelah mendapatkan jumlah peningkatan kursi di Parlemen. Pada 2012 partainya mendapat 12 kursi, dan pada pemilu kali ini, PVV mendapat tambahan menjadi 20 kursi.

Berita terkait: Rekam Jejak Geert Wilders. Politisi Anti-Islam dan Anti Uni Eropa

"Sebelumnya kita urutan ketiga, sekarang dua dan ke depan kita akan berada di urutan pertama," kicau Wilders di akun Twiiternya menanggapi hasil pemilu, seperti yang dilansir Washington Post pada 16 Maret 2017.

Dia juga menegaskan untuk tetap berjuang dengan apa yang telah dilakukan selama ini. Menarik untuk ditunggu apa langkah politik berikutnya dari PVV yang manifesto politiknya yakni menutup perbatasan untuk pendatang dari negara-negara Muslim, menutup Masjid dan melarang Al-Quran serta keluar dari keanggotaan Uni Eropa.

Beberapa pengamat mengatakan bahwa kemungkinan PVV masuk dalam pemerintahan sangat kecil mengingat perbedaan pandangan dengan partai penguasa. Pengamat politik Eropa, Florian Otto mengungkapkan bahwa Wilders akan tetap mempertahankan gayanya dan menjadi oposisi yang kritis dan tegas, terutama terkait masalah imigran dan pengungsi.

Sebelum pemilu Wilders telah menegaskan bahwa apa pun hasilnya, jenis politik populisnya tetap akan dijunjung. Wilders telah berulang kali mengatakan misi untuk menghentikan Islamisasi di Barat. Dia menggunakan debat televisi terakhir kampanye untuk menyerang Islam sebagai agama kekerasan, menggambarkannya sebagai ancaman terbesar yang dihadapi Belanda.

NEWS.COM.AU|NBC NEWS|WASHINGTON POST|YON DEMA

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

21 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

9 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

12 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

24 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

25 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

26 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

31 hari lalu

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan

Baca Selengkapnya

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

41 hari lalu

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

41 hari lalu

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.

Baca Selengkapnya