Pakistan Tangkap Ulama yang Diduga Dalangi Serangan Mumbai  

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 12:25 WIB

Sejumlah tamu hotel Taj mahal, Mumbay, India menyelamatkan diri setelah hotel tersebut di serang teroris. Foto: AFP/Indranil Mukherjee

TEMPO.CO, Lahore — Pakistan menahan seorang ulama terkenal yang diduga terkait dengan pembantaian Mumbai pada 2008.

Seperti dilansir BBC, Selasa, 31 Januari 2017, Hafiz Muhammad Saeed kini berada dalam tahanan rumah di Kota Lahore atas tuduhan terlibat dalam pembantaian di negara tetangga yang menewaskan 116 orang itu.

Baca: Pakistan Bebaskan Perencana Serangan Mumbai

Berdasarkan undang-undang anti-terorisme Pakistan, Saeed dapat ditahan hingga 12 bulan.

Saeed dijemput aparat dari kantornya di Yayasan Jamaat-ud-Dawa (JuD), pada Senin malam. “Diiringi para pendukung, beliau dibawa ke rumah,” kata Nadeem Awan, juru bicara JuD kepada Al Jazeera.

Kabar penahanan ini juga diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar.

“Pakistan memiliki kewajiban untuk melakukan tindakan terhadap JuD yang masuk daftar hitam organisasi internasional selama bertahun-tahun,” ujar Nisar kepada wartawan di Islamabad.

Amerika Serikat dan India menuding Saeed sebagai dalang serangan paling mematikan dalam sejarah India itu, meski ia berulang kali membantahnya.

Bekas pemimpin kelompok militan Lashkar-e-Taiba (LeT) itu sempat ditahan di rumah pada 2008 setelah pembantaian Mumbai pada 26 November.

Namun ia dibebaskan enam bulan kemudian karena Pakistan berdalih tidak memiliki bukti untuk menyidangkannya atau mengekstradisinya ke India.

Sejak itu, ia bebas bergerak di dalam Pakistan dan kerap mengobarkan sentimen anti-India.

Pada 2012, Amerika Serikat menawarkan US$ 10 juta atau lebih dari Rp 13 miliar kepada siapa pun yang berhasil menangkapnya.

Kementerian Dalam Negeri juga menyebut empat anggota JuD berada dalam penahanan. Mereka adalah Abdullah Ubaid, Zafar Iqbal, Abdur Rehman Abid, dan Qazi Kashif Niaz.

Sepuluh orang bersenjata api menembaki sejumlah obyek vital di kota terbesar India, Mumbai, pada 26 November 2008.

Serangan di stasiun kereta api, dua hotel mewah hingga tempat ibadah umat Yahudi itu menyebabkan 166 orang tewas.

BBC | AL JAZEERA | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

4 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

5 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

14 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

20 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

21 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

31 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

32 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

55 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

6 Maret 2024

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya