Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 18:44 WIB

Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. (Burak Kara/Getty Images)

TEMPO.CO, Athena - Mahkamah Agung Yunani membatalkan keputusan ekstradisi delapan anggota Angkatan Udara Turki yang diduga terlibat kudeta gagal Juli 2016 ke negaranya. Keputusan ini menimbulkan ketegangan politik kedua negara.

"Ini adalah sebuah kemenangan besar bagi nilai-nilai Eropa, demi keadilan Yunani," kata pengacara tersangka, Christos Mylonopoulos, setelah mendengar keputusan tersebut, Kamis, 26 Januari 2017.

Menanggapi keputusan Mahkamah Agung tersebut, Ankara mengatakan bahwa negaranya akan segera meninjau kembali hubungannya dengan Athena.

"Kami akan mengevaluasi secara keseluruhan mengenai dampak keputusan Mahkamah Agung Yunani terhadap hubungan bilateral, kerjasama melawan terorisme, hubungan bilateral lainnya termasuk soal isu regional. Keputusan tersebut diambil dengan motivasi politik," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

Pihak berwenang Turki menginginkan delapan orang itu diseret ke meja hijau karena kuat dugaan terlibat dalam kudeta Juli 2016 untuk menggulingkan pemerintah.

Mereka juga dituding ingin mengubah konstitusi, membubarkan parlemen, menempatkan warga sipil sebagai tameng hidup, dan mencuri perlengkapan militer.

Sebelumnya, kedelapan orang itu sempat ditahan polisi ketika mendarat di lapangan terbang Alexandroupoli di Turki dengan helikopter pada 16 Juli 2016. Pengadilan membebaskan mereka, namun tidak jelas kapan berlakunya masa bebas bersyarat mereka.

"Kami tidak kabur dari medan perang. Kami hanya menyelamatkan kehidupan kami dan menunggu tuntutan hukuman seumur hidup," kata salah seorang anggota perwira angkatan udara yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan, bersama rekan-rekannya, dia sengaja melarikan diri setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta kepada para pendukungnya bangkit melawan pelaku kudeta. Menurutnya, ucapan Presiden Erdogan itu dapat menyulut bentrok dengan angkatan bersenjata dan pertumpahan darah.

"Dari iPad kami melihat apa yang terjadi," katanya. "Kami tak bisa berhubungan dengan para komandan kami. Kami menunggu enam hingga tujuh jam."

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

8 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

9 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

12 hari lalu

Prabowo-Gibran Dilantik Oktober 2024, Ini Sosok yang Pertama Kali Menggagas Sumpah Jabatan

Ritual sumpah jabatan, yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran pertama kali dilakukan pada ribuan tahun lalu. Ini sosok yang mencetuskannya

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

13 hari lalu

7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

18 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

23 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

30 hari lalu

Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

40 hari lalu

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman

Baca Selengkapnya

Yunani Punya Aturan Baru untuk Pantai setelah Penduduk Lokal Protes

49 hari lalu

Yunani Punya Aturan Baru untuk Pantai setelah Penduduk Lokal Protes

Peraturan ini dirancang untuk membuat pantai lebih teratur dan adil untuk wisatawan maupun penduduk Yunani.

Baca Selengkapnya

Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

57 hari lalu

Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

Untuk melihat seorang Donald Trump, Anda bisa mengingat kembali debat presiden pertama 2020 ketika dia berulang kali menginterupsi dan menyerang lawan

Baca Selengkapnya