TEMPO Interaktif, Dili:Komisi Internasional Independen Pencari Fakta di Timor Leste Rabu (13/9) kemarin menemui 200 orang saksi yang diduga mengetahui kerusuhan yang marak di seantero Timor Leste pada 28-29 April dan 23-25 Mei kemarin. Termasuk sejumlah insiden lainnya. Komisi yang menggelar penyelidikan sejak Juli itu juga menyita 3.000 dokumen di sejumlah instansi. Mulai dari Kepolisian Nasional Timor Leste, Angkatan Bersenjata Timor Leste, kantor-kantor pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan pasukan internasional, dan sejumlah lembaga internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Nama-nama para saksi tak bisa disebutkan dan dipublikasikan demi keamanan," kata Paulo Sergio Pinheiro, ketua komisi investigasi itu. Laporan dan dokumen yang disita itu akan dikaji di Swiss dalam pekan ini. "Kami berharap akhir bulan sudah kelar," tuturnya. Hasil pengkajian itu, kata Pinheiro, akan diserahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dan Parlemen Timor Leste pada awal Oktober. "Setelah kami serahkan (laporan itu), diadili atau tidak itu tangungjawab PBB dan Parlamen Timor Leste," tuturnya. Paulo juga mengatakan keberadaan komisi yang dipimpinnya itu sangat didukung oleh pemerintah dan instansi lainya di Timor Leste. "Mereka serius memberikan rekomendasi yang baik." Jose Sarito Amaral (Dili)