TEMPO Interaktif, Sydney: Pemerintah Australia berencana mendapatkan akses ke Hambali, tersangka otak pengeboman di Bali pada 2002 yang kini mendekam di penjara Guantanamo, Kuba.Perdana Menteri Australia John Howard kemarin menyatakan kepada The Sun-Herald bahwa pemindahan Hambali dari penjara rahasia Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) ke Guantanamo adalah kemajuan besar dan penting.Howard mengatakan tak akan mengesampingkan semua kemungkinan untuk mengupayakan Australia terlibat dalam upaya hukum atas Hambali.Hambali alias Encep Nurjaman alias Riduan Ishamuddin diduga menjadi komandan militer dan kepala operasi Asia Tenggara organisasi Jamaah Islamiyah. CIA menjulukinya Usamah bin Ladin Asia Tenggara karena terkait dengan serangan 11 September 2001 serta mendalangi peledakan bom pada malam Natal tahun 2000 dan bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang--90 di antaranya warga Australia.Pada Rabu pekan lalu, Presiden Amerika Serikat George W. Bush menyatakan Hambali dipindahkan ke Guantanamo dari tempat penahanannya semula, yang tak disebutkan namanya, untuk menjalani pengadilan di komisi militer.Kemungkinan Australia memperoleh akses ke Hambali didukung komentar dari Jaksa Agung Federal Australia Philip Ruddock. Dia mengatakan Australia selama ini berbagi informasi dengan Amerika. "Jika kami butuh akses ke orang yang ditahan, biasanya permintaan itu dikabulkan," katanya.Ruddock tak menyebut nama tertentu. Tapi, katanya, "Dapat saya katakan telah ada kerja sama tingkat tinggi dengan Amerika Serikat untuk memastikan bahwa kita dapat melindungi kepentingan Australia sebagaimana mestinya."Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Indonesia juga telah menyatakan keinginan mendapat akses untuk berhubungan dengan Hambali. Indonesia ingin memastikan warganya itu mendapat pengadilan yang adil (Koran Tempo, 9 September).Sejauh ini, akses itu belum diberikan. Kepolisian Indonesia pernah meminta akses yang sama, tapi ditolak Amerika. THE SYDNEY MORNING HERALD | THE AGE | BBC | IWANK
Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto
25 Desember 2023
Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto
Perayaan malam Natal di Mojokerto tidak terlepas dari ingatan pengorbanan Riyanto, khususnya bagi Gereja Eben Haezer. 23 tahun yang lalu, Riyanto meregang nyawa akibat teror Bom Natal 2000.