Irak Desak Turki Tarik Pasukannya dari Wilayahnya
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 12 Januari 2017 03:00 WIB
TEMPO.CO, Bagdad - Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, meminta Turki menarik seluruh pasukannya dari wilayah perbatasan Irak demi meningkatkan hubungan baik kedua negara.
"Tanpa penarikan pasukan Turki dari kamp militer di utara Irak mustahil hubungan baik itu dapat terwujud," ucapnya.
Pernyataan Abadi sebagaimana dikutip televisi Irak pada Selasa, 10 Januari 2017, itu untuk mengomentari keberadaan pasukan Turki di kamp militer Bashiqa dekat Mosul sebelum mereka menumpas militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Turki menempatkan pasukannya di garis perbatasan Irak pada November 2016 sebagai persiapan memrangi ISIS di Irak.
Menurut Menteri Pertahanan Turki, Fikri Isik, penempatkan pasukan itu sangatpenting guna menjaga kestabilan dan keamanan regional.
urki mempersiapkan serangan terhadap basisi ISIS dari wilayah Irak pada November 2016," kata Isik seperti dikutip kantor berita Anadolu.
Turki sepakat menarik seluruh pasukannya seperti diminta oleh PM Abadi.
Kabar itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Turki Ben Ali Yildirim saat tiba di Bagdad pada Sabtu, 7 Januari 2017, untuk mendiskusikan isu regional bersama Abadi dan pejabat Irak lainnya.
Selain bertemu dengan Perdana Menteri, Yildirim dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Fuad Masum, Ketua Parlemen Salim al-Jubouri, pemimpin partai di Bagdad, sejumlah politikus, dan perwakilan warga Irak-Turki.
"Yildirim selanjutnya akan melakukan perjalanan menuju Erbil, ibu kota Kurdi di Irak, guna bertemu dengan Presiden Regional Kurdi Massoud Barzani dan Perdana Menteri Nechirvan Barzani," tulis Al Arabiya, Sabtu, 7 Januari 2017.
Selama berkunjung ke Irak, Yildirim didampingi Menteri Pertahanan Fikri Isik, Menteri Pendidikan Ismet Yilmaz, Menteri Sumber Energi dan Manusia Berat Albayrak, Menteri Ekonomi Nihad Zabka, serta Menteri Perdagangan dan Bea-Cukai Bulent Tovnkja.
AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN