Wujudkan Fantasi, Ibu Ini Mutilasi Anak Angkatnya

Reporter

Selasa, 10 Januari 2017 10:56 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock

TEMPO.CO, Bucks County—Demi wujudkan fantasi, seorang ibu tega membiarkan pacarnya memerkosa anak angkatnya dan kemudian mereka memutilasi remaja itu. Seperti dilansir The Huffington Post, Selasa 10 Januari 2017, polisi Distrik Bucks County, Pennsylvania, Amerika Serikat, akhir pekan lalu menangkap Sara Packer dan Jacob Sullivan atas tuduhan pembunuhan terhadap Grace Packer, 14 tahun.

Jaksa Matthew Weintraub yang menangani kasus ini dalam jumpa pers pada Ahad waktu setempat mengatakan pasangan ini melakukan tindakan kejinya pada 8 Juli lalu. Weintraub, yang menyebut kejahatan sangat brutal menyebut keduanya terancam hukuman mati.

Grace Packer, anak angkat Sara, dibawa dari kediaman di Abington ke rumah yang mereka sewa di Richland Township. “[Sullivan] memukul Grace beberapa kali di wajah hingga merobek bibirnya,” demikian pernyataan dokumen pengadilan. “Pasangan ini kemudian membawa sang remaja ke lantai tiga dimana Sara Packer menyaksikan Sullivan memerkosa anaknya.”

Setelah remaja itu dipukuli dan diperkosa, ia kemudian dibius dan dibiarkan tewas di loteng tersebut. Saat kembali ke rumah itu keesokan harinya, Grace ternyata masih hidup. Sullivan kemudian mencekik sang remaja hingga ia menghembuskan nafas terakhir.

Agar mayat Grace tidak berbau, kata Weintraub, keduanya kemudian menyimpan jasadnya dan diberi kamper serta pasir untuk kucing. Tiga hari setelah pembunuhan keji, Sara Packer melaporkan anaknya hilang ke polisi setempat. Saat polisi mengumumkan pencarian Grace ke data nasional pada Oktober lalu, Packer dan Sullivan kemudian memindahkan jasad Grace ke bak kamar mandi, setelah sebelumnya sempat dimutilasi.

Dua pemburu menemukan potongan kaki gadis malang itu di Luzerne County saat Halloween lalu. Tim penyelidiki kembali menemukan potongan tubuh sang gadis di sekitar lokasi tersebut.

Setelah penemuan itu, Sara Packer ditangkap atas dakwaan membahayakan keselamatan anak. Bahkan seperti dilaporkan The Associated Press, Sara tidak melaporkan hilangnya Grace dan tetap menerima uang manfaat disabilitas sebesar US$712 sebulan.

Packer yang sempat ditangkap kemudian bebas dengan jaminan sebesar US $ 10 ribu. Namun misteri kematian Grace terungkap setelah Sullivan berusaha bunuh diri pada 30 Desember lalu.

Pada 7 Januari lalu, staf rumah sakit melaporkan bahwa Sullivan mengakui membunuh Grace Packer. Ia juga menyebut Sara Packer membantunya dalam kejahatan tersebut.

Berdasarkan pengkuan kepada polisi, Sullivan menyebut telah berencana membunuh Grace sejak musim gugur 2015. “Mereka ingin mewujudkan fantasi untuk memerkosa dan membunuh Grace,” ujar Weintraub.

Packer, yang pernah menjadi pekerja sosial untuk anak-anak dan remaja di Northampton County, ditangkap pada Sabtu pekan lalu atas sejumlah tuduhan termasuk pembunuhan, konspirasi dan penyiksaan.

Adapun Sullivan menghadapi sejumlah dakwaan seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan terhadap jasad. Keduanya ditahan tanpa jaminan di Penjara Bucks County.

THE HUFFINGTON POST | AP | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

10 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

11 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

13 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

3 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

3 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya