Pengakuan Mengejutkan Eks CIA Soal Penangkapan Sadam Hussein  

Reporter

Jumat, 6 Januari 2017 19:00 WIB

Saddam Hussein. REUTERS

TEMPO.CO, New York - Orang pertama yang ditugaskan menginterogasi Saddam Hussein setelah Presiden Irak itu ditahan oleh pasukan militer Amerika Serikat pada 2003 mengakui bahwa pemimpin tersebut tidak mengembangkan senjata pemusnah seperti yang diduga oleh Washington.

Bahkan mantan analis Badan Intelijen Pusat AS (CIA), John Nixon, juga mengakui bahwa wilayah Arab akan lebih aman jika Saddam tidak digulingkan oleh tentara Barat. Nixon ditugaskan oleh pemerintah AS menyelidiki Saddam setelah pemimpin itu ditemukan bersembunyi dalam sebuah lubang pada Desember 2003.

Menurut Nixon, Gedung Putih menginginkan jawaban apakah ada bukti yang menunjukkan bahwa Saddam mengembangkan senjata pemusnah yang dapat mengancam keamanan AS atau wilayah Arab ketika itu.

Namun setelah menginterogasi Saddam dan penasihatnya, Nixon menemukan bahwa program nuklir Irak sudah dihentikan beberapa tahun sebelum tentara AS bersama sekutunya menginvasi Irak dengan alasan ingin menghancurkan senjata tersebut.

"Tim investigasi saya dicap gagal oleh pemerintah AS ketika melaporkan tentang kebenaran tersebut. Bahkan saya tidak diundang untuk menjelaskan hasil penyelidikan kepada Presiden ketika itu, George W. Bush, hingga 2008 dua tahun setelah Saddam dihukum gantung," katanya kepada portal berita BBC pada 4 Januari 2017.

Selain itu, Nixon mengungkapkan bahwa ia lebih aman menghabiskan waktu bersama Saddam dibandingkan Bush yang lebih menyakitkan hati karena menolak menerima keputusan penyelidikannya. "Saya pikir Presiden akan mendengarkan nasihat CIA, tetapi sebenarnya tidak karena kepentingan politik selalu berada di atas intelijen," katanya.

Nixon juga mengakui ia merasa malu dengan pergolakan yang terjadi di Irak pada hari ini setelah kejatuhan Saddam. Menurutnya pemerintah AS yang dipimpin Bush tidak pernah memikirkan dampak yang bakal terjadi ketika menginvasi Irak. "Pergolakan turut menyebabkan kebangkitan militan ISIS. Wilayah Arab mungkin lebih baik jika Saddam masih hidup," katanya.

Nixon juga menambahkan Saddam telah lama menghentikan program senjata nuklir di negaranya dan tidak memiliki niat untuk memulainya kembali. Namun tindakan itu telah direkayasa oleh AS.

BBC | YON DEMA

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran dari Masa ke Masa, Lawan Berat Israel Setelah Saddam Husein dan Muamar Qadafi Tumbang

20 hari lalu

Presiden Iran dari Masa ke Masa, Lawan Berat Israel Setelah Saddam Husein dan Muamar Qadafi Tumbang

Serangan Iran sebagai balasan serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus. Berikut Presiden Iran dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

29 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

35 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.

Baca Selengkapnya