TEMPO Interaktif, Ramallah: Operasi brutal Israel guna membebaskan seorang tentaranya yang diculik pejuang Palestina sejak 25 Juni lalu juga meminta nyawa warga sipil. Lebih dari 200 warga Palestina tewas, yang separuhnya rakyat sipil. Sebanyak 18 orang di antaranya tewas dalam operasi enam hari di Distrik Shijaiya, Gaza.Kalau ditotal, sudah 5.372 orang tewas, sebagian besar warga Palestina, sejak pejuang memulai gerakan intifada pada September 2000. Tidak seperti perang melawan Hizbullah yang bisa disetop, pertempuran antara tentara Israel dan milisi Palestina sangat sulit dihentikan.Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan tidak bakal ada kedamaian di Timur Tengah sampai Israel mengakhiri pendudukannya di Palestina. "Meneruskan penjajahan di wilayah Palestina dan Arab, maka tidak akan ada perdamaian yang dicapai," katanya setelah menerima Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan, Rabu (30/8).Menurut Abbas, keamanan dan stabilitas hanya bisa tercipta kalau ada jaminan hak-hak legal rakyat Palestina dikembalikan. Kemerdekaan dan kedaulatan wilayah Palestina, termasuk Yerusalem timur sebagai ibu kota, juga mesti diakui. Kemudian mencari jalan ke luar atas masalah pengungsi Palestina.Abbas mendesak komunitas internasional ramai-ramai menghentikan agresi Israel. "Sudah 200 warga Palestina yang tewas sejak akhir Juni lalu," ujarnya. "Ini mesti dihentikan secepatnya. Embargo atas Gaza harus segera dicabut, pintu-pintu perbatasan yang menghubungkan Gaza-Tepi Barat juga harus dibuka."Menjawab pernyataan Abbas itu, Annan mengatakan, kunci utama penyelesaian konflik di Timur Tengah adalah negara Palestina mesti hidup berdampingan dengan Israel. "Penderitaan rakyat Palestina tidak boleh dilupakan begitu saja, meski kami mencoba membawa perdamaian ke Libanon," ujarnya. AFP|SS KURNIAWAN
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.