Teroris Bakar Bus Hambat Evakuasi Warga Aleppo

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 19 Desember 2016 07:20 WIB

Sepasang suami istri membawa anaknya yang sakit memasuki kota Aleppo bagian Timur, yang sebelumnya dikuasai kelompok anti pemerintah, 12 Desember 2016. REUTERS/Abdalrhman Ismail

TEMPO.CO, Aleppo - Milisi Front Nusra membakar lima bus yang seharusnya digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dekat Idlib, Suriah, Minggu, 18 Desember 2016. Akibatnya, ribuan warga yang menanti dengan putus asa untuk dievakuasi keluar dari Aleppo kian tak menentu nasibnya.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan pria-pria bercambang dengan senjata bersorak dan meneriakkan takbir setelah membakar bus-bus hijau yang sedianya menjemput para warga sipil.

Media pemerintah menyebut serangan dilakukan oleh teroris bersenjata Front Nusra. Istilah tersebut ditujukan bagi kelompok yang memerangi tentara Presiden Bashar al-Assad.

Evakuasi ribuan warga dari wilayah konflik di Aleppo, Suriah pun kian terhambat. Rencana pemindahan tertunda lantaran tidak ada kesepakatan soal pemindahan warga sipil di dua wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah di Idlib. Warga sipil di wilayah itu terjebak pertempuran.

”Kami menunggu kesepakatan tercapai lagi,” kata Ketua lembaga kemanusiaan Syrian Relief, Mounir Hakimi, seperti dilaporkan BBC, Minggu. ”Kabarnya pagi ini sudah tercapai dan tim kami sudah siap menerima warga sipil,” ujar dia. Lembaga tersebut menunggu di perbatasan Suriah-Turki.

Baca:
Atas Usulan Indonesia, Menlu ASEAN Bertemu Bahas Rohingya
52 Tentara Yaman Tewas Dibom Saat Antre Ambil Gaji

Para reporter menggambarkan orang-orang terpaksa tidur di jalan dalam cuaca dingin nyaris tanpa makanan. Namun televisi Suriah menyatakan bus-bus mulai masuk ke wilayah Aleppo timur pada siang harinya.

Kelompok pengamat hak asasi manusia (HAM) Suriah menyatakan pemberontak Front Nusra mencegah bus masuk ke desa-desa yang dikuasai pemerintah, Foah, dan Kefraya di Provinsi Idlib. Pasukan pemerintah Suriah mendesak pemberontak membiarkan warga yang membutuhkan perawatan kesehatan untuk dievakuasi.

”Mau dengan bus, mobil, jalan kaki, bahkan merangkak pun, kami siap pergi dengan cara apa pun. Kami hanya ingin keluar,” ucap Ahmad Abo Dyab, 26 tahun, teknisi medis. ”Kami sudah menyerahkan rumah, dan milik kami semuanya. Sekarang kami hanya ingin keluar.”

Palang Merah Internasional (ICRC) mendesak semua pihak yang bertikai untuk menjamin jalan keluar yang aman bagi warga yang mengungsi. Soalnya, ribuan warga yang kedinginan dan ketakutan, termasuk wanita, dan anak-anak, masih terperangkap di dalam Aleppo, Sabtu.

Adapun Indonesia menyeru agar gencatan senjata segera dicapai dan bantuan kemanusiaan menjadi prioritas bagi semua pihak. Kementerian Luar Negeri dalam rilisnya, kemarin, juga mendorong Dewan Keamanan PBB mengambil langkah konkret agar gencatan senjata tercapai dan kekerasan dihentikan. Dewan Keamanan berencana mengambil suara soal perlunya pengiriman monitor evakuasi ke Aleppo, Suriah, Ahad waktu setempat.
| BBC | REUTERS | MIDDLE EAST EYE | NATALIA SANTI

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya