Asal Usul Rohingya Menurut Dubes Myanmar di Indonesia

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 30 November 2016 05:45 WIB

Keluarga pengungsi Rohinya melihat seorang petugas sensus di pengungsian sementara di Sittwe, Myanmar (2/4). PBB bekerja sama dengan pemerintah Myanmar untuk memberikan pasokan darurat ke kamp Rohingya, tapi itu merupakan solusi jangka pendek. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, U Aung Htoo menuturkan istilah Rohingya baru muncul pada era 1990-an. Sebelumnya, etnis tersebut tercatat sebagai Mohamadin. “Pada masa penjajahan, muslim di Rakhine tercatat dalam sensus sebagai Mohamadin. Pada 1990-an, mereka mengubah nama menjadi Rohingya,” kata Aung Htoo lewat pesan Whatsapp kepada Tempo, 25 November 2016.

Dia menuturkan selama masa penjajahan Inggris (1886-1942), warga Rohingya hanya datang pada saat tertentu. “Mereka tinggal di Myanmar selama dua atau tiga bulan saat musim panen,” kata Aung Htoo yang menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Mei 2016.

Namun pada era 1970-an, etnis Rohingya datang sebagai imigran lalu menetap secara permanen di Myanmar. Tak hanya mengganti sebutan sebagai Rohingya, mereka juga menyatakan sebagai putra Rakhine, atau warga asli Rakhine. Bahkan mengaku telah ada sebelum warga Myanmar tinggal di sana, kata U Aung.

“Mereka lalu minta kewarganegaraan otomatis sesuai dengan undang-undang warga negara 1982,” kata Aung Htoo. “Kami tidak tahu dari mana asal mereka, bisa jadi dari India atau Pakistan.”

Karena itulah, warga Myanmar menyebut Rohingya sebagai Bengali, karena datang dari Teluk Bengal. “Karena itu status kewarganegaraan mereka tidak jelas,” kata Aung Htoo.

Pemerintah Myanmar ingin memverifikasi status warga Rohingya tersebut sesuai dengan undang-undang kewarganegaraan. “Tapi mereka menolak untuk diverifikasi. Mereka memusuhi petugas imigrasi,” kata Aung Htoo.

Menurut dia, warga Rohingya menggunakan dalih agama untuk mengatasi masalah imigrasi itu. “Jadi, dengan menggunakan agama, mereka menciptakan kesan bahwa warga Budha menganiaya mereka. Mereka menggunakan persaudaraan muslim untuk mengatasi masalah imigrasi yang mereka hadapi,” kata Aung Htoo. Di negara bagian Rakhine juga ada etnis muslim lain, yakni Kaman yang diakui sebagai warga negara Myanmar.

Meski demikian, bukan tidak mungkin bagi warga Rohingya untuk mendapatkan kewarganegaraan. Mereka dipersilakan untuk mengikuti proses verifikasi dan terutama sekali harus dapat berbahasa Myanmar supaya dapat beradaptasi dan diterima seluruh masyarakat Myanmar.

Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (UNHCR) mencatat terdapat 938 ribu orang yang tidak memiliki kewarganegaraan di Myanmar.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya