Unjuk Rasa Terbesar Sejak 1990-an Pecah di Korea Selatan

Reporter

Sabtu, 12 November 2016 16:14 WIB

Ribuan warga menggelar aksi unjuk rasa menuntut Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye untuk mundur, di Seoul, Korea Selatan, 12 November 2016. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Seouk - Unjuk rasa terbesar sejak 1990-an berlangsung hari ini, 12 November 2016, di Seoul, ibu kota Korea Selatan. Puluhan ribu pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Park Geun-hye setelah terungkap terlibat skandal korupsi di negara tersebut.

Mereka menabuh drum dan meneriakkan slogan-slogan dan membawa spanduk yang memuat tulisan yang isinya menuntut Park segera mundur. "Park Geun-hye harus mundur karena dia tidak merawat negeri kami dengan baik," kata Park Ye-na, pelajar berusia 11 tahun yang mengikuti unjuk rasa, mengutip Channel News Asia.

Baca:
Wanita Ini 'Presiden Bayangan' Pemicu Krisis Politik Korea Selatan
Krisis Politik di Korea Selatan, 3 Pembantu Presiden Mundur

Para pengunjuk rasa datang dari beberapa kota di luar Seoul untuk bersama-sama menyuarakan kemarahan dan tuntutan mereka terhadap Presiden Park atas skandal korupsi yang melibatkan sahabatnya, Choi Soon-sil.

Choi saat ini dalam penahanan polisi atas kasus penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan. Choi, yang tidak punya posisi apa pun di pemerintahan, telah terlibat dalam kegiatan Presiden Park dari mengedit pidato resmi, mengakses dokumen rahasia negara, penasihat pribadi, hingga memanfaatkan kedekatannya dengan Presiden Park guna mendapatkan dana dari pemilik perusahaan-perusahaan besar dan masuk ke rekening yayasan yang didirikan Choi.

Presiden Park sudah meminta maaf kepada masyarakat. Choi juga meminta maaf dan siap dihukum. Namun Presiden Park menolak mundur. Ia malah memerintahkan sejumlah penasihatnya mundur dari jabatannya. Namun pengunjuk rasa mendesaknya mundur.

"Saya di sini menuntut pengunduran Park Geun-hye. Permintaan maafnya tidak ada artinya. Dia perlu mundur," kata Cho Ki-mang, 66 tahun, yang mengikuti aksi pengunjuk rasa di Seoul.

Kepolisian menurunkan 25 ribu personel untuk mengamankan unjuk rasa dan memblokade kendaraan agar tidak mengakses jalan-jalan menuju Blue House, kantor kepresidenan.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA



Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

2 menit lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

1 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

11 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

13 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

3 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya