Ledakan di Pusat Pelatihan Polisi Pakistan, 41 Orang Tewas  

Reporter

Selasa, 25 Oktober 2016 08:56 WIB

Ilustrasi. zimbio.com

TEMPO.CO, Quetta - Kelompok bersenjata menyerbu sebuah pusat pelatihan polisi di Provinsi Baluchistan, Pakistan, dan meledakkan rompi peledak. Kejadian ini menewaskan 41 peserta pelatihan polisi.

Pejabat tinggi kesehatan di Baluchistan, Noor Haq Baloch, mengatakan, selain 41 orang tewas, sedikitnya 106 orang terluka. Kebanyakan adalah polisi yang dalam tahap pelatihan serta tentara paramiliter. Haq menuturkan mereka tewas ketika penyerang mengaktifkan rompi peledaknya.

Baca:
AS Kerahkan 300 Tentara ke Norwegia, Rusia Terkejut
Kelompok Militan Serang Akademi Kepolisian Pakistan

Para korban luka kini dirawat di rumah sakit di kota tersebut. Beberapa luka yang diderita terjadi akibat melompat dari atap asrama dan memanjat dinding untuk melarikan diri. Kebanyakan korban memang polisi, dan dua di antaranya adalah tentara paramiliter.

Kepala Korps Paramiliter Perbatasan Jenderal Mayor Sher Afgan mengatakan kepada reporter bahwa para penyerang tampaknya memiliki kontak dengan pengendalinya di Afganistan. Pihak otoritas Pakistan mengatakan serangan itu berasal dari kelompok laskar e-Jhangvi yang terlarang. Kelompok ini merupakan kelompok militan Islam yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Menteri Dalam Negeri Baluchistan Sarfaraz Bugti mengatakan salah satu penyerang berhasil dibunuh oleh pasukan keamanan dan dua lainnya berhasil mengaktifkan rompi peledak mereka. Dia menambahkan, pasukan keamanan sudah menyelesaikan operasi mereka, namun masih melakukan proses pembersihan.

Bugti mengungkapkan, saat serangan terjadi, 700 peserta pelatihan polisi tengah berada di lokasi. Lebih dari 200 orang peserta pelatihan polisi diungsikan segera setelah penyerangan terjadi.

Menurut Kepala Polisi Baluchistan Ahsan Mahboob, empat penyerang bersenjata menyerang pusat pelatihan polisi, berusaha untuk masuk ke asrama polisi itu. Kontak senjata terjadi ketika para penjaga berusaha menghalau para penyerang.

NY TIMES | DIKO OKTARA

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

16 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

27 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

52 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

57 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

58 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

59 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya