Operasi Militer Myanmar Tewaskan 24 Rohingya  

Reporter

Selasa, 11 Oktober 2016 15:25 WIB

Warga Muslim Rohingya. Nytimes.com

TEMPO.CO, Yangon - Sedikitnya 24 orang etnis Rohingya tewas menyusul operasi militer aparat pemerintah Myanmar pada Senin, 9 Oktober 2016. Operasi militer ini sebagai balasan atas serangan orang tidak dikenal terhadap tiga pos polisi di dekat perbatasan Bangladesh sehari sebelumnya.

"Pagi ini, sekitar pukul 06.00 waktu setempat, tiga truk aparat keamanan tiba di Kampung Myothugyi, sekitar 1,6 kilometer di timur Kota Maungdaw. Tujuh orang ditembak mati," kata U Zaw Oo, warga Rohingya di Maungdaw.

"Situasi pekan ini senyap dan semua penduduk muslim hanya berada di rumah karena kami sangat takut kepada pasukan keamanan," ujar U Zaw Oo seperti dilansir NY Times, 10 Oktober 2016.

Baca: Rusia Buka Kembali Pangkalan militernya di Vietnam dan Kuba

Hafizul, warga Rohingya yang bekerja sebagai relawan organisasi kemanusiaan internasional, mengatakan para korban tewas setelah berusaha melarikan diri dari pasukan keamanan yang memasuki desa.

Kepala polisi Myanmar, Mayjen Zaw Win, mengatakan sembilan petugas kepolisian dibunuh secara brutal dan delapan milisi tewas. Zaw Win mengatakan para penyerang menggunakan 62 jenis senjata dan 10 ribu butir amunisi selama serangan. "Para penyerang menggunakan pedang, tombak, dan senjata api rakitan," tutur Jenderal Zaw Win saat konferensi pers pada Minggu malam.

Baca: Jabat Tangan Dua Menteri Ini Dihujani Kecaman

Zaw Win tidak mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab terhadap serangan tersebut. Namun dia mengatakan para penyerang meneriakkan, “Rohingya! Rohingya! dan menggunakan bahasa Bengali.”

Rohingya mendapat perhatian internasional setelah lebih dari 300 orang tewas dan ratusan ribu orang terluka setelah seorang wanita Buddha diperkosa dan dibunuh di negara bagian Rakhine pada Juli 2012.

Pemerintah Myanmar sendiri enggan menggunakan kata Rohingya. Sebaliknya, pemerintah mengklaim mereka sebagai kaum Bengali dari Bangladesh.

Kekerasan terbaru ini adalah yang terburuk selama masa pemerintahan Aung San Suu Kyi sejak Maret lalu. Suu Kyi membentuk komisi penasihat di negara bagian Rakhine di bawah pimpinan Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal PBB.

NY TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

10 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

11 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

13 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

13 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

16 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

17 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya