Din Syamsuddin Pidato di Depan Paus dan Tokoh Agama Dunia  

Minggu, 25 September 2016 16:20 WIB

Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI berpidato di depan Paus Fransiscus dan tokoh-tokoh agama dunia dalam forum Dialogue on Religion and Culture, di Assisi, Italia, Selasa, 20 September 2016.

TEMPO.CO, Assisi - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin berpidato mewakili delegasi muslim pada Dialogue on Religion and Culture, di Assisi, Italia, Selasa, 20 September 2016. Dialog tersebut diprakarsai Komunitas Santa Egido, organisasi massa orang awam Katolik sedunia.

Hadir pada upacara penutupan dialog itu pemimpin umat Katolik se-dunia, Paus Fransiskus, yang juga memberi sambutan. Turut hadir, ratusan tokoh dari berbagai agama dunia, termasuk Wakil Syaikh al-Azhar, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Sedunia, dan Patriach Gereja-gereja Ortodoks Kristen, serta tokoh-tokoh Buddha, Hindu, dan lainnya.

Din Syamsuddin yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dipilih mewakili delagasi muslim untuk berpidato menyampaikan pesan Islam. Sebelumnya, Paus Fransiskus berkenan menerima beberapa tokoh berbagai agama, Din Syamsuddin dipilih mewakili Islam. Pada pertemuan yang bersifat pribadi selama lima menit itu Din Syamsuddin menyampaikan harapan harmoni umat Katolik dan umat Islam. Paus Fransiscus meminta Din Syamsuddin untuk saling mendoakan.

Din Syamsuddin mendapat giliran kedua setelah tokoh gereja Kristen Ortodoks memberi sambutan tentang pesan Islam untuk perdamaian dunia, di depan Paus Fransiskus dan ribuan hadirin.

Dalam pesannya, seperti rilis yang diterima Tempo, Din Syamsuddin menyampaikan:
bahwa Islam adalah agama perdamaian, dan misi kerasulan Muhammad SAW adalah menyebarkan perdamaian dan kasih sayang. Selain itu, Din Syamsuddin, menyerukan umat berbagai agama harus bersatu padu bahu-membahu menanggulangi peradaban dunia yang rusak parah. "Ini adalah tanggung jawab keagamaan yang sejatinya adalah untuk umat manusia dan kemanusiaan."

Din Syamsuddin juga menegaskan bahwa tidak ada akar dalam agama-agama termasuk Islam bagi kekerasan. Maka umat berbagai agama harus meniadakan segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal seperti silap-fobia terhadap pihak lain, kekerasan modal, maupun kekerasan negara.

Pada akhir sambutannya Din Syamsuddin sambil mengutip Al-Quran mengajak umat berbagai agama, khususnya umat Yahudi dan umat Kristiani, untuk, "berpegang teguh kepada landasan tunggal yang sama (kalimatun sawa') yakni dengan mengabdi kepada hanya Tuhan Yang Maha Esa dan bekerja sama untuk kemaslahatan dunia".

Pidato Din Syamsuddin itu mendapat sambutan positif dari banyak pihak, termasuk Paus Fransiskus yang di akhir acara menyampaikan terima kasih kepada Din Syamsuddin sambil berjabat tangan terakhir.

TEMPONEWSROOM

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 jam lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

3 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

4 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

7 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

10 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

13 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

13 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

14 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya